1.2. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk mengkaji model kepemimpinan yang diterapkan oleh Raja Daud dari perspektif historis dan karakter pribadinya. Tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai berbagai aspek kepemimpinan yang telah digunakan oleh Raja Daud dalam menjalankan kekuasaannya di Israel.
Salah satu tujuan penting dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasi dan memahami kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh Raja Daud, termasuk keberanian, kebijaksanaan, dan spiritualitasnya. Dengan mempelajari sifat-sifat ini, diharapkan dapat ditemukan inspirasi dan pelajaran berharga yang dapat diaplikasikan dalam konteks kepemimpinan modern.
Selain itu, penulisan ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi strategi kepemimpinan yang digunakan oleh Raja Daud, seperti pendekatan inklusif dan pengambilan keputusan yang bijak. Analisis ini penting untuk diaplikasikan dalam mengembangkan model kepemimpinan yang efektif di berbagai organisasi kontemporer.
Tujuan lainnya adalah untuk memahami hubungan Raja Daud dengan Tuhan dan bagaimana hal ini mempengaruhi kepemimpinannya. Bagaimana doa, ibadah, dan penyesalan menjadi bagian integral dari kepemimpinannya akan dibahas dalam konteks ini.
Penulisan ini juga berusaha untuk menjelaskan bagaimana Raja Daud membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan rakyat dan bawahannya, melalui sifat keadilan, kerendahan hati, kedermawanan, dan kepeduliannya. Akhirnya, penulisan ini bertujuan untuk menilai warisan kepemimpinan Raja Daud, baik pengaruhnya dalam sejarah Israel maupun inspirasi yang dapat diambil oleh pemimpin masa kini.
2. Sejarah dan Latar Belakang Raja Daud
Raja Daud merupakan salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah Israel kuno. Lahir di Betlehem, daerah yang terbilang kecil dalam kerajaan Israel, Daud adalah putra bungsu dari Isai, seorang peternak domba. Sejak dini, kehidupan Daud sudah dibentuk oleh lingkungan pastoral, yang memberinya pengalaman awal yang mendalam tentang keberanian dan ketekunan.
Nama Daud, yang berarti "yang dikasihi," mencerminkan kepribadiannya yang disukai oleh banyak orang. Perjalanan hidupnya dari seorang gembala sederhana hingga menjadi raja kedua Israel merupakan salah satu kisah yang paling dramatis dan sarat makna dalam alkitab. Perjuangan dan pencapaian Daud membentuk dasar yang kuat bagi pemahaman kita tentang kepemimpinan dan pemerintahannya.
Daud pertama kali dikenal saat berhasil mengalahkan Goliat, seorang raksasa Filistin, dengan hanya menggunakan umban dan batu. Kemenangan ini tidak hanya mengangkat moral bangsa Israel tetapi juga memulai perjalanan Daud menuju pengakuan publik. Setelah keberhasilannya, Daud menjadi salah satu pemimpin militer di bawah Raja Saul. Kendati demikian, kepopuleran Daud menimbulkan kecemburuan Raja Saul, yang akhirnya memaksa Daud untuk melarikan diri dan hidup sebagai buronan sebelum akhirnya ditakdirkan menjadi raja.
Kisah penobatan Daud sebagai raja dimulai setelah kematian Raja Saul. Dia diurapi oleh Nabi Samuel sesuai dengan mandat Tuhan. Penobatan ini mengantarkan Daud ke posisi kepemimpinan yang lebih tinggi, di mana ia berhasil menyatukan suku-suku Israel yang terpecah serta mendirikan Yerusalem sebagai pusat pemerintahan dan ibadah.