Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nilai dan Makna Kerja Tangan Menurut Santo Fransiskus Assisi

24 Juli 2024   14:19 Diperbarui: 24 Juli 2024   14:23 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc. Pribadi Generate by AI

Doc. Pribadi Generate by AI
Doc. Pribadi Generate by AI

3. Nilai Spiritual dari Kerja Tangan

Kerja tangan bukan saja menuntut keterampilan fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam dalam pandangan Santo Fransiskus Assisi. Bagi Santo Fransiskus, kerja tangan merupakan bentuk pelayanan yang tulus kepada Allah dan sesama. Melalui kerja tangan, seseorang dapat menemukan makna kehidupan yang lebih dalam dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Santo Fransiskus meyakini bahwa kerja tangan adalah sarana untuk mencapai kehidupan yang lebih sederhana dan bersahaja, yang pada gilirannya dapat membantu seseorang mengembangkan sifat-sifat spiritual seperti kerendahan hati, ketaatan, dan pengabdian. Kerja tangan, dengan segala kesederhanaannya, mengajarkan manusia untuk menghargai apa yang mereka miliki dan untuk selalu bersyukur kepada Tuhan.

Lebih lanjut, kerja tangan juga mencerminkan ketaatan kepada kehendak Tuhan. Dalam kehidupan Santo Fransiskus, setiap tindakan dan pekerjaan yang dilakukannya diupayakan untuk menyelaraskan dirinya dengan kehendak Tuhan. Dengan demikian, setiap tugas yang diemban, sekecil apapun, menjadi bentuk pengabdian dan ibadah yang mendalam. Hal ini menunjukkan bahwa nilai spiritual dari kerja tangan bukan hanya terletak pada hasil akhir, tetapi juga pada proses pelaksanaannya yang dilandasi oleh niat yang murni dan tulus.

Santo Fransiskus mendemonstrasikan bagaimana kerja tangan dapat menjadi sumber kedamaian batin dan kesejahteraan spiritual. Melalui penerapan prinsip kerja tangan dalam kehidupan sehari-hari, seseorang tidak hanya memperkaya diri secara materi, tetapi lebih penting lagi, memperkaya jiwa dan rohani. Dengan demikian, kerja tangan menjadi medium untuk mencapai keselarasan antara tubuh, pikiran, dan jiwa, yang berujung pada kehidupan yang penuh makna dan berkah.

3.1. Kerendahan Hati dan Kesederhanaan

Salah satu nilai utama yang ditonjolkan oleh Santo Fransiskus Assisi melalui kerja tangan adalah kerendahan hati. Kerendahan hati, dalam pandangan Fransiskus, bukan sekadar sikap pasif melainkan sebuah aksi aktif yang lahir dari kesadaran akan posisi manusia di hadapan Tuhan. Dengan penuh penghayatan, Fransiskus melihat kerja tangan sebagai cara untuk merendahkan diri, melepaskan diri dari ego, dan mengakui ketergantungan mutlak kepada Tuhan. Kerja tangan dianggap sebagai bentuk ungkapan syukur dan penghormatan terhadap ciptaan Tuhan, mencerminkan kemuliaan Tuhan melalui tindakan sederhana namun penuh arti.

Selain kerendahan hati, kesederhanaan juga merupakan aspek tak terpisahkan dari hidup dan ajaran Santo Fransiskus. Kesederhanaan bagi Fransiskus bukan hanya berarti pengurangan barang-barang materi, tetapi juga pengendalian diri dan pemurnian hati. Dalam konteks kerja tangan, kesederhanaan tercermin dalam cara memilih pekerjaan yang bermanfaat dan tidak sia-sia, bagaimana melakukan pekerjaan dengan penuh kesungguhan dan tanpa pamrih, serta bagaimana mengarahkan hasil kerja untuk kebaikan bersama.

Kerja tangan yang dilakukan dengan kerendahan hati dan kesederhanaan membawa dampak transformasional baik bagi individu maupun komunitas. Pada tingkat individual, hal ini mengajak setiap orang untuk memusatkan perhatian pada hal-hal esensial, mengembangkan kepekaan spiritual, dan memperkuat integritas pribadi. Sedangkan pada tingkat komunitas, sikap ini memperkuat ikatan sosial, mendorong kolaborasi, dan menciptakan lingkungan yang harmonis dan sejahtera.

Dengan menekankan pentingnya kerendahan hati dan kesederhanaan dalam kerja tangan, Santo Fransiskus memberikan teladan yang relevan sepanjang zaman. Di tengah dunia yang sering kali terobsesi dengan kemewahan dan status, ajaran Fransiskus menjadi pengingat akan nilai-nilai abadi yang membawa kebahagiaan sejati: hidup yang sederhana, hati yang tulus, dan tangan yang selalu siap bekerja demi kebaikan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun