3. Infrastruktur dan Sumber Daya:Â Sekolah Imbas memiliki infrastruktur yang memadai serta akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan program sekolah penggerak secara efektif.
4. Kepemimpinan yang Visioner: Sekolah Imbas dipimpin oleh kepala sekolah yang memiliki visi dan misi yang selaras dengan tujuan program penggerak, dan mampu menginspirasi serta memobilisasi seluruh komunitas sekolah.
4. Pengimbasan Program Sekolah Penggerak
Pengimbasan Program Sekolah Penggerak merupakan langkah strategis yang diambil oleh pemerintah untuk memperluas dampak positif dari Sekolah Penggerak Angkatan I ke sekolah-sekolah lain yang belum mengikuti program tersebut. Pengimbasan ini bertujuan untuk menyebarkan praktik dan prinsip pendidikan berkualitas yang telah berhasil diimplementasikan di Sekolah Penggerak Angkatan I.
Secara umum, pengimbasan ini melibatkan transfer pengetahuan, keterampilan, dan manajemen dari sekolah-sekolah penggerak ke sekolah imbas. Dalam proses pengimbasan ini, sekolah-sekolah penggerak berperan sebagai mentor dan model bagi sekolah imbas, sehingga diharapkan dapat terjadi peningkatan mutu pendidikan secara merata dan berkesinambungan di seluruh Indonesia.
Proses pengimbasan dijalankan melalui berbagai metode yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah imbas. Kegiatan ini meliputi pelatihan dan workshop, pendampingan intensif, serta monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program.
4.1 Metode Pengimbasan
Metode pengimbasan Sekolah Penggerak melibatkan beberapa langkah strategis. Langkah pertama adalah identifikasi kebutuhan dan potensi sekolah imbas melalui analisis data Rapor Pendidikan. Selanjutnya, dilakukan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan bagi tenaga pengajar dan staf sekolah imbas oleh tim ahli dari Sekolah Penggerak. Selain itu, diadakan sesi berbagi praktik terbaik dan kunjungan lapangan agar sekolah imbas dapat langsung mengamati dan mempraktikkan metode yang telah terbukti efektif.
Tidak kalah pentingnya adalah penggunaan teknologi informasi untuk mendukung komunikasi dan monitoring secara real-time antara Sekolah Penggerak dan sekolah imbas. Dengan demikian, diharapkan proses pengimbasan dapat berjalan efektif dan efisien, serta hasil dari pendampingan dapat diukur dengan jelas.
4.2 Tantangan dan Solusi
Sekolah Penggerak dan Sekolah Imbas menghadapi berbagai tantangan dalam proses pengimbasan. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan sumber daya, baik dari segi finansial maupun personel. Banyak sekolah terutama di daerah terpencil yang masih kekurangan fasilitas dasar sehingga menyulitkan pelaksanaan program.