Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Korupsi: Penyakit Kronis di Indonesia

17 Januari 2024   15:47 Diperbarui: 17 Januari 2024   15:47 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://rm.id/baca-berita/nasional/149569/kalau-ketangkap-dianggap-cuma-apes-koruptor-dihukum-berat-dong

Peran Masyarakat Sipil dan Media dalam Pemberantasan Korupsi

Di tengah meluasnya korupsi, masyarakat sipil dan media muncul sebagai pilar harapan, yang terlibat dalam perjuangan tanpa henti untuk mengungkap dan memberantas korupsi. Peran yang mereka mainkan sama saja dengan berfungsinya demokrasi yang sehat.

Organisasi masyarakat sipil adalah pembawa transparansi, meningkatkan kesadaran tentang dampak korupsi dan melakukan advokasi untuk masyarakat bebas korupsi. Upaya mereka lebih dari sekedar advokasi -- mereka juga berpartisipasi aktif dalam merumuskan strategi untuk mengatasi korupsi. Dengan mendorong perdebatan publik mengenai korupsi, mereka membantu menjaga isu ini tetap menjadi perhatian utama masyarakat, sehingga menyulitkan pihak berwenang untuk mengabaikan atau menghindar. Organisasi-organisasi ini berfungsi sebagai suara masyarakat, menuntut akuntabilitas dan integritas yang lebih besar dari mereka yang berkuasa.

Sejalan dengan kerja masyarakat sipil, media memainkan peran penting sebagai pengawas negara. Para jurnalis menghadapi tantangan dalam mengungkap korupsi, yang sering kali membahayakan keselamatan pribadi mereka. Melalui jurnalisme investigatif, mereka menyoroti praktik korupsi yang seringkali terselubung. Ketika skandal korupsi mengemuka, media memastikan berita-berita tersebut tidak hanya menjadi tontonan selama sembilan hari, namun terus diupayakan hingga keadilan ditegakkan. Selain itu, dengan memberikan informasi yang akurat dan terus menerus, media memberikan informasi dan kewaspadaan kepada masyarakat, sehingga berkontribusi pada masyarakat yang lebih terlibat dan sadar.

Kemitraan antara masyarakat sipil dan media menciptakan sistem checks and balances yang kuat. Hal ini menyediakan platform bagi warga negara untuk menyuarakan keprihatinan mereka dan meminta pertanggungjawaban pemimpin mereka. Kekuatan kolektif mereka berfungsi sebagai benteng melawan gelombang korupsi, dan membantu menjaga tatanan demokrasi di Indonesia. Meskipun perjuangan melawan korupsi sangat besar, upaya bersama dari masyarakat sipil dan media terus menjaga perjuangan melawan korupsi tetap hidup. Melalui dedikasinya yang tak tergoyahkan, mereka membawa kita selangkah lebih dekat menuju Indonesia yang bebas korupsi.

Bergerak Maju: Mencegah Korupsi melalui Upaya Kolektif

Mengatasi penyakit kronis korupsi di Indonesia memerlukan strategi yang luas dan beragam sesuai dengan permasalahannya. Hal ini perlu menjadi upaya bersama yang melibatkan pemerintah, masyarakat sipil, dan yang paling penting, masyarakat Indonesia. Salah satu senjata paling penting dalam persenjataan antikorupsi kita adalah pendidikan. Dengan menciptakan iklim yang mengedepankan etika dan kejujuran, kita dapat memberdayakan generasi berikutnya dengan pengetahuan dan keberanian untuk melawan korupsi.

Selain itu, kita perlu mengalihkan perhatian kita untuk memperkuat fondasi institusi kita. Mendorong transparansi di semua bidang pemerintahan dapat membantu menghilangkan lahan subur bagi korupsi. Kita tidak boleh lupa bahwa korupsi tumbuh subur dalam bayang-bayang; dengan menyoroti setiap aspek proses pemerintahan, kita merampas tempat persembunyiannya.

Dan jangan meremehkan kekuatan kemauan kolektif. Pemberantasan korupsi adalah beban bersama dan kita semua mempunyai peran yang harus dimainkan. Ini bukan hanya tentang menuding mereka yang berkuasa, tetapi juga tentang refleksi diri dan tanggung jawab pribadi. Ini tentang warga negara yang secara sadar membuat pilihan untuk tidak berpartisipasi atau membiarkan praktik korupsi. Kita perlu ingat bahwa setiap tindakan perlawanan kecil, tidak peduli betapa kecilnya hal itu, akan tetap ada gunanya.

Perjalanan menuju Indonesia bebas korupsi memang sangat sulit. Hal ini tidak akan terjadi dalam semalam dan tidak akan mudah. Namun dengan ketekunan, pendidikan, transparansi, dan tindakan kolektif, kita dapat semakin mendekati tujuan tersebut. Sudah waktunya kita berhenti memandang korupsi sebagai hambatan yang tidak dapat diatasi, namun melihatnya sebagai tantangan yang mampu kita atasi. Bagaimanapun, suatu penyakit mungkin bersifat kronis, namun tidak selalu tidak dapat disembuhkan. Begitu pula dengan korupsi di Indonesia. Bersama-sama, kita bisa, dan kita akan, mengatasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun