"Seperti lapisan dalam kopi ini," renung Aditya, mengangkat cangkirnya sejajar dengan mata, menghargai nuansa yang menyatu dengan sempurna.
"Tepat sekali," Lilis setuju dengan senyum. "Jadi, apa yang akan kamu ambil dari cangkir hari ini?"
Aditya menutup mata, menghirup dalam-dalam, membiarkan aroma merayapinya. Dia mencari jawaban
 di dalam kehangatan yang nyaman yang merambat melalui tangannya, nada-nada halus yang menari di lidahnya, dan kebijaksanaan diam dibagi antara teman lama dan baru.
"Kesabaran," akhirnya katanya, membuka mata untuk bertemu pandangan Lilis. "Dan pemahaman bahwa terkadang, tidak apa-apa tidak memiliki semua jawaban."
"Selamat atas pelajaranmu hari ini," ucap Siti Aisyah dengan hangat, meletakkan tangan berkerut di atasnya.
"Terima kasih," bisik Aditya, merasakan perasaan ketenangan yang tak terduga menyelimutinya. Dia tahu bahwa jalan ke depan akan penuh ketidakpastian dan tantangan, tapi untuk saat ini, dia memiliki kopi, teman-temannya, dan penghargaan baru terhadap pelajaran yang tersembunyi dalam kenikmatan sederhana kehidupan.
Bersambung ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H