Mohon tunggu...
Erick Setiawan
Erick Setiawan Mohon Tunggu... Website Developer -

Young Man. Real Madrid Fans. Born Surabaya, Living Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Air Mata Kota Jakarta

14 Januari 2016   23:50 Diperbarui: 26 April 2016   13:55 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pray For Jakarta. Sumber foto : aktualitas.co"][/caption]

Jakarta. Kamis, 14 Januari 2016.

 

Tidak ada yang spesial di hari itu. Hanya sebuah hari biasa yang menandakan rutinitas warga kota Jakarta siap dimulai. Bangun tidur, mandi, sarapan, bekerja hingga larut, pulang, istirahat. Begitulah yang mungkin ada di sebagian benak warga kota Jakarta saat itu. Yahh sebagai bonus penyemangat, hitung-hitung hari Kamis menjelang weekend, sebentar lagi libur.

Saat mereka sedang mulai menemukan ritme bekerja, tepatnya sekitar Pk 10.40 WIB waktu itu, konsentrasi bekerja mereka tercuri oleh suatu peristiwa. Bom bunuh diri (Suicide Bombing) terjadi di kota ini. Tepatnya di salah satu pos polisi di daerah pusat kota, Sarinah, Jakarta. 3 warga harus merelakan nyawanya karena kejadian ini. 

Saat itu, saya sedang asyik-asyiknya mengerjakan pekerjaan saya sembari mendengarkan lagu favorit melalui headphone dengan suara pelan. Karena suasana kantor yang ramai di area televisi dan suara "tung tung tung tung" dari handphone saya, fokus saya tersita. Saya terkejut ketika melihat berita di salah satu stasiun televisi dan segeralah saya memastikan berita melalui aplikasi chat di handphone saya. Ternyata benar, ada yang menginfokan berita yang sama, ada yang menanyakan "apakah kamu tidak apa-apa?" (terima kasih atas perhatiannya, kawan).

Peristiwa tidak berhenti sampai di situ. Pelaku lain menampakkan diri dan menarik pelatuk senjatanya ke arah masa dengan mudahnya. Mungkin saat itu sasaran tembaknya adalah para polisi yang menjaga area tersebut. Warga di sekitar area pun mulai panik. Jumlah korban tewas pun bertambah. Para pasukan polisi, gegana dan paspampres berusaha melumpuhkan pelaku yang saat itu sudah mulai tersudut di salah satu gerai makanan cepat saji.

Dan akhirnya peristiwa berakhir dengan sebuah aksi ledakan bom bunuh diri lagi dari pelaku yang ingin lepas dari gempuran pasukan keamanan negara kita. Saya melihat peristiwa itu dari video yang diunggah di Youtube. Saya lihat pula foto korban luka dan jasad para korban dan pelaku di dunia maya. Total korban 17 orang (sumber : kompas.com), 5 diantaranya adalah pelaku.

[caption caption="Pelaku Menembaki Massa. Sumber : Kompas.com"]

[/caption]

 

Dampak Peristiwa Terorisme ini

Saya termenung tak percaya. Saya bukanlah warga asli kota ini dan dulu ketika kota ini pernah digoncang bom, saya masih merasa aman karena lokasi yang sangat jauh. Tapi kali ini lain, bom terjadi di kota saya berada dengan lokasi yang cukup dekat, sekitar 6 km dari lokasi saya tinggal. Sontak membuat saya menjadi takut dan waspada. Apalagi ditambah dengan isu-isu bahwa pelaku pengeboman berkeliaran. Terdengar kabar bahwa pelaku berada di sekitar lokasi kantor saya dan bahkan hingga ke kota tetangga Jakarta.

Mulai juga perasaan parno timbul  "jangan-jangan ini...." "jangan-jangan itu...." "wah ntar saya pulang gimana ya...". Saya bisa merasakan bagaimana perasaan warga kota Jakarta saat itu, apalagi yang berada lebih dekat dengan lokasi. Terbelenggu dalam kekhawatiran dan terancam. Bahkan di salah satu video yang saya tonton, sekumpulan orang dari atas gedung, mereka meneriaki polisi untuk segera menghentikan aksi terorisme. Terdengar suara kepanikan dan ketakutan mereka.

Bahkan muncul prediksi yang mengkhawatirkan akan masa depan bangsa ini. Terorisme dikhawatirkan mampu membuat kepercayaan para investor turun untuk berinvestasi di Indoesia. Semua usaha yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo selama ini dengan susah payah bisa saja pupus.

Saya tak habis pikir dengan aksi terorisme. Keji, bringas, tak berkeprimanusiaan dan terakhir gila. Korban tak bersalah pun berjatuhan. Dan untuk para pelaku terorisme di seluruh dunia,

Tidakkah kalian punya hati untuk para korban dari ulah kalian? 

Apakah kurang cukup puas dengan hidupmu sampai harus mengambil hidup orang lain? 

Bagaimana jika ini terjadi pada kalian? Kehilangan kaki, tangan atau bagian tubuh yang lain, bahkan nyawa, atau orang-orang yang kalian sayangi?

Ketika banyak negara berlomba dengan waktu, membangun teknologi hingga jauh diujung sana demi kelangsungan hidup umat manusia (baca : hidup kalian juga), kenapa kalian harus menghilangkan nyawa saudara kalian untuk kepentingan golonganmu? Dan terlebih lagi jangan bawa nama agama dalam setiap tindakan. Saya yakin semua agama tidak melegalkan aksi terorisme ini.

 

Perangi Terorisme 

Sungguh terkutuk aksi terorisme ini dan sewajibnya kita perangi aksinya.

Kita dapat memulai aksi yang paling mudah, cukup dengan tidak menyampaikan berita simpang siur yang kita terima. Beritakan hal-hal yang menguatkan, menenangkan atau bahkan informasi perihal keselamatan, contohnya salah satu perusahaan transportasi memberikan transportasi gratis supaya orang yang berada di dekat lokasi bisa segera terevakuasi dengan cepat. Ada baiknya setiap berita yang kita terima, kita cek kebenarannya, jika tidak yakin jangan diberitakan.

Kita sebagai warga negara juga harus waspada baik hati dan pikiran, supaya jangan sampai kita terbrainwash oleh ajaran yang membawa kita ke dunia terorisme. Jaga setiap pergaulan kita. Pilih lingkungan yang tepat dan tentunya tambah selalu keimanan kita supaya kita tidak terperosok di jalan yang salah. Karena anggota teroris juga orang intelek yang sudah piawai mengelabuhi pikiran-pikiran masyarakat.

 

 

Dan tak pelak, seluruh warga Indonesia dan juga dunia, mengirimkan ucapan duka untuk kota Jakarta. Hashtag #PrayForJakarta menghiasi dunia maya. Tapi bukan hanya berdoa saja, kita wajib berani memerangi. #IDoNotFear untuk memerangi terorisme. 

Saya juga menyampaikan belasungkawa untuk para korban terorirsme di Jakarta hari ini, semoga keluarga mereka dikuatkan selalu.

 

"..The Purpose of terror is to create fear. We need to stay alert, but Let's not allow fear to get into our lives. - Ps. Jose Carol" 

 

########

Sumber : Pemikiran pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun