Mohon tunggu...
Frietz Calvin
Frietz Calvin Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Atma Jaya Yogyakarta. Public Relations & Journalism. Perfectly Imperfect.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kreativitas Belanda, Tercermin dari Kebersihan

15 Mei 2012   16:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:15 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Pepatah ini mengingatkan kita bahwa kebersihan sangatlah penting, sehingga sejak dari dini dan di lingkungan rumah, kita sudah diajarkan untuk menjaga kebersihan. Hal tersebut bukan hanya sekedar kebersihan diri sendiri, akan tetapi juga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan sekitar kita. Kebersihan mampu memberikan dampak yang positif pada aspek kesehatan dan siapa sangka bahwa kebersihan juga dapat membangkitkan hal-hal positif pada aspek kreativitas?

Belanda mampu menunjukkan hal tersebut. Penulis sendiri belum pernah secara langsung mendengar, membaca, atau menonton sebuah pernyataan yang mengklaim bahwa Belanda merupakan negara terbersih. Akan tetapi, kebersihan di Belanda patut diapresiasi dan diacungi jempol.

Hal pertama yang menjadi sorotan bagi Belanda adalah masyarakatnya yang mayoritas selalu menggunakan sepeda. Bukan sepeda motor dengan tenaga mesin, melainkan sepeda yang masih harus dikayuh dengan tenaga. Tentu saja dengan minimnya emisi dari bahan bakar fosil, kebersihan dan kemurnian udara di Belanda merupakan sebuah hal yang menjanjikan bagi kesehatan penduduk. Sepeda yang menjadi transportasi utama pun tidak hanya menjadi alat transportasi yang konvensional. Berbagai variasi sepeda hadir di negara ini. Tidak hanya sebagai tranportasi semata, namun tampil menjadi sebuah fashion icon supporter bagi para pengendaranya. Uniknya lagi, tempat penyimpanan sepeda pun disulap menjadi tempat parkir yang unik.

[caption id="attachment_177376" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : mindtalk.com"][/caption]

Hal kedua adalah sistem kebersihan yang dijalankan oleh Belanda dalam penanganan sampah rumah tangga. Masing-masing rumah tangga di Belanda memiliki tempat sampah yang diberi nama Kliko. Kliko sendiri merupakan tiga buah tempat sampah yang akan ada di setiap rumah tangga dengan warna yang berbeda-beda yaitu hitam, biru, dan hijau. Masing-masing tempat sampah pun memainkan perannya yang berbeda. Kliko hitam untuk menampung sampah basah, Kliko hijau untuk sampah dari taman (daun gugur atau ranting), sedangkan Kliko biru untuk sampah kertas atau karton. Kliko-Kliko ini akan diangkut sesuai tanggal yang dijadwalkan oleh para petugas kebersihan. Pengangkutan tersebut akan dilakukan secara berkala, dan bergantian . Misalnya minggu pertama Kliko hitam, minggu kedua Kliko biru, minggu ketiga Kliko hijau, dan seterusnya.

[caption id="attachment_177373" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : infobelanda.caprivhia.com"]

1337127959217717194
1337127959217717194
[/caption]

Hal ketiga dan yang menurut penulis paling kreatif, karena memang belum pernah ada sebelumnya. Berangkat dari tren di Belanda yang sedang hip dengan kebiasaan memelihara anjing, sebuah ide dari pemerintah Belanda tercetus. Pemerintah Belanda akan mengenakan denda bagi masyarakat yang tidak dapat memelihara dan mengawasi hewan peliharaannya dengan benar, misalnya apabila peliharaannya buang air sembarangan, dikarenakan hal ini dapat berujung kepada penyebab kerusakan dan tercemarnya lingkungan.

Namun, bukan berarti pemerintah diam saja. Jika pembahasan sebelumnya mengenai sampah rumah tangga dan Kliko, disini pemerintah Belanda mencanangkan pembuatan toilet anjing di beberapa spot jalanan. Hal ini bukan sebuah lucu-lucuan dari pemerintah Belanda, akan tetapi memang menjadi sebuah peraturan yang serius. Toilet ini dibuat dengan ukuran 30x50x100 cm dan tercantum gambar anjing yang sedang buang air kecil di ujung atas toilet tersebut, sebagai penanda bahwa tempat tersebut adalah toilet anjing. Penggunaan toilet ini dilakukan secara manual, yaitu pemilik anjing harus mengambil dan membersihkan kotoran anjing tersebut sendiri, kemudian membuangnya di toilet anjing tersebut, agar terpisah dari jenis sampah lainnya. Agak menggelikan memang, tetapi merupakan sebuah inovasi yang baik dari pemerintah untuk menerapkan lingkungan yang tetap asri.

[caption id="attachment_177374" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : infobelanda.caprivhia.com"]

13371280252075130775
13371280252075130775
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun