Mohon tunggu...
Ericka Abdullah
Ericka Abdullah Mohon Tunggu... -

Seorang pecinta buku yang sedang belajar menulis dan membaca lembaran-lembaran ilmu Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengurusan Dokumen Nikah WNI & WN Belanda

30 Januari 2016   13:47 Diperbarui: 30 Januari 2016   14:11 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak sumber yang bisa kita cari di internet, mengenai pengurusan dokumen nikah campur (antara WNI dan WNA), namun saya ingin menulis dengan gaya saya dan berdasar pengalaman saya sendiri.
 

Proses dan tahapan yang harus dilakukan sebenarnya tidak terlalu rumit, tapi berhadapan dengan birokrasi lokal, terkadang menyulitkan kita, meski aturan dari pusat hingga daerah sama. Ya begitulah Indonesia :) intinya kita harus sabar dan paham setiap prosesnya.

Okey saya menikah dengan pria berkewarganegaraan Belanda, pertama yang harus dipersiapkan adalah dokumen dari pihak calon suami. Untuk mengurus pernikahan di Indonesia, kita- calon istri - butuh beberapa dokumen pendukung seperti berikut :

1. Copy Passport
2. Foto 3 x 2 sebanyak 2 lembar  (untuk foto buku nikah KUA)
3. Akte Lahir Asli
4. Surat dari Pemerintahan Belanda tentang Status Single Suami

Untuk poin no 3 dan 4, bisa dimintakan surat keterangan dari Gemente di kota tinggal calon suami, karena suami saya bermukim di Amsterdam, maka dia memperoleh surat keterangan itu dari Kota Amsterdam. 

Menurut suami juga, akte dan surat pernyataan tersebut bisa diperoleh secara on line, maksudnya kita tinggal apply permohonan secara on line, prosesnya justru lebih cepat dibanding harus datang sendiri ke kantor city hall nya. 

Dokumen yang asli dikirim langsung ke Indonesia, oh ya sebaiknya gunakan EMS Pos, memang mahal sih, tapi jika anda tidak punya banyak waktu, pengiriman melalui EMS itu sangat membantu. Pengalaman saya, suami menggunakan paket 2 minggu RNL Dokumen dari Belanda, tapi baru sampai Indonesia setelah 1 bulan :) he he he

Selanjutnya proses yang harus dilakukan adalah mendapatkan surat keterangan dari Kedutaan Belanda di Indonesia, kalau calon suami akan melangsungkan pernikahan di Indonesia. Surat ini juga bisa diproses di konsulat Belanda yang ada di Indonesia. Alhamdulillah di Surabaya ada konjen Belanda, jadi saya tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk mengurusnya. 

Dokumen yang diperlukan oleh Konsulat Belanda di Surabaya adalah :

1. Copy Passport Calon Suami
2. Dokumen Asli Akte Lahir
3. Dokumen Asli Status Single Suami
4. KTP / Passport Calon Istri

Jika calon suami anda pernah menikah, maka ada dokumen lain yang diperlukan, seperti surat cerai atau visa ijin tinggal jika calon suami menetap di Indonesia sebelum anda menikah. Biaya dokumen sebesar 30 Euro, dibayar tunai dalam bentuk rupiah.

Waktu pengurusan hanya 2 hari kerja, jadi hari ini submit dokumen, besok sudah bisa diambil. Surat keterangan dari Kedutaan ini menggunakan bahasa Indonesia. Alhamdulillah pihak Konjen Surabaya sangat membantu, karena tahu saya dari Bondowoso, mereka mau membuatkan surat dan bisa ditunggu .. sehari jadi .. ! 

Oh ya alamat Konjen Belanda di Surabaya ada di Jl. Imam Bonjol No. 36 Surabaya telpon 031-5662409, ancer-ancernya kalau dari Jl. Darmo Surabaya ke arah Pasar Keputran, belok kiri ke arah Hotel Santika, nanti ada pertigaan setelah hotel Santika, belok kiri lagi, nah Konjen nya di sekitar situ. Untuk info lengkap dokumen nikah, bisa di cek di website ini ya Kedutaan Belanda - Indonesia 

Nah selanjutnya urusan dokumen di tingkat lokal, mulai dari RT/RW - Kelurahan - KUA, biar gak bosen dan capek bacanya, saya akan tulis di artikel selanjutnya ya .. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun