Mohon tunggu...
Erick Firdauz
Erick Firdauz Mohon Tunggu... profesional -

Seorang Akuntan dan juga pemerhati masalah sosial kemasyarakatan.. Sangat suka travelling ke daerah2 alami, pantai, dan terutama snorkling spot :-)

Selanjutnya

Tutup

Humor

Jangan Takut Sama Harimau Malaya

23 November 2011   06:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:19 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Ini bukan tulisan serius, hanya bercanda aja. Mohon jangan ditanggapi dengan serius dan apabila dirasa ada yang tersinggung maupun tersakiti, mohon maaf lahir dan batin yah, kan udah dibilangin ini bukan tulisan serius.

Kemarin saya baca di salah satu Comment di Kompasiana, berbunyi kira2 ganti saja lambang tim kesebelasan Garuda Muda dengan binatang lain yang lebih garang. Habis burung Garuda kalah garang sehingga kalah melulu diterkam Harimau Malaya.

Saya jadi kepikiran, mungkin benar juga yah. Ini bukan maksudnya mengganti lambang Negara Garuda Pancasila, maksud makar maupun lainnya loh. Tapi coba deh kita pikirkan dengan cara yang seksama dan dalam tempo se-singkat2nya. Burung Garuda itu sebetulnya sejenis burung elang atau burung Rajawali kan? Setau saya, burung jenis elang itu kan kecil ukurannya dibandingkan dengan Macan (jangan dibandingkan dengan Burung2 lain loh, apalagi burung yang “itu”, pasti langsung ga PD, hahaha). Se-garang2-nya burung elang ya pasti ga akan berani melawan harimau yang ukuran tubuhnya jauh lebih besar. Meskipun burung itu bisa sempat nyakar sekali dua kali, tetap saja sekali telan masuklah burung itu ke dalam mulut sang Harimau.

Kalaupun seingat saya ada burung elang raksasa, itu hanyalah burung elang tunggangan Brama Kumbara Raja Madangkara yang punya ilmu sakti Ajian Serat Jiwa (hehehe, masih inget aja gw ternyata), dan atau burung elang tunggangan pendekar2 aneh di sinetron Indosiar, yang bahkan terkadang ditunggangi untuk sekedar membeli obat sakit kepala sang pendekar di pasar Benhill (hehehe, aneh banget yah tuh sinetron).

Selanjutnya saya mencoba berfikir untuk menginventarisir binatang2 apa saja yang sama garangnya atau bahkan lebih garang dari Harimau Malaya, dan layak untuk dijadikan lambang PSSI kita. Mungkin dengan lambang yang baru ini Sang Harimau Malaya akan ciut dan ketakutan.

  1.    Harimau Siliwangi

 

 

Saya juga bingung apa ada harimau jenis Siliwangi. Tapi konon katanya harimau kesayangan Prabu Siliwangi yang terkenal sakti mandraguna adalah sejenis Harimau Jawa atau Harimau Putih. Nah mungkin ini bisa dijadikan alternative untuk lambang PSSI. Selanjutnya mungkin timnas harimau siliwangi juga bisa dibekali dengan ajian Pamacan atau ajian harimau putih yang cukup terkenal di tataran Sunda, sehingga apabila kalah selisih gol, sang macan pun bertindak, hehehe

 

2.    Buaya Air (Ingat, bukan Buaya Darat, apalagi Lintah Darat)

 

Saya teringat kota Surabaya yang terkenal keras, berani dan menghasilkan ksatria2 bola seperti Persebaya, juga ksatria bergitar seperti Dewa 19 dan Padi. Buaya yang merupakan lambang kota Surabaya menurut saya cukup garang untuk dijadikan lambang PSSI melawan Harimau Malaya.

3.    Gajah (Way Kambas atau Gajah Lampung)

 

Kenapa kita pusing cari binatang yang kecil2 di pulau Jawa, bawa saja yang paling gede, Gajah Way Kambas, hehehe. Sekali gencet dijamin langsung pejret tuch Harimau Malaya. Bahkan sepakbola gajah pun sudah ada disana. Hanya satu masalahnya, bisa ga yah tuh sang gajah mengejar harimau yang lebih lincah?

 

4.    Badak Bercula Satu (Badak Jawa)

 

Ingin cari binatang garang bertubuh besar, bertenaga kuat, berlari cepat, berkulit keras dan pasti ditakuti harimau Malaya? Badak Jawa lah jawabannya. Sekali seruduk dijamin deh langsung ko’it tuh harimau. Tapi sayangnya, doi Cuma bisa lari lurus ke depan, aga repot mengejar harimau kalau lagi lari belok-belok, zig-zag maupun ngepot2.

 

5.    Komodo

 

Tampang seram, kulit keras bersisik dan liur berbisa, komodo lah jawabannya. Taring tajam harimau Malaya dijamin ga kan kuat mengoyak kulit tebal sang komodo. Apalagi ditambah bisa mematikan di liurnya, pasti membuat sang harimau bertekuk lutut. Cuma lagi2 masalahnya, komodo ga bisa berlari cepat. Salah2 malah di-cipoa-in ama si harimau.

 

6.    Babi Ngepet

  

Bosan dengan dunia nyata, saat nya beralih ke dunia maya khas negeri tercinta, dunia mistis. Tentunya kita semua sudah familiar dengan babi ngepet, dia bisa menggasak harta benda dan lain2. Siapa tau jikalau sang babi menggoyang dan menggesekkan badannya di gawang lawan, keberuntungan dan score lawan pun bisa diembat juga. Bahkan meski kalah di lapangan, mungkin malamnya sang babi bisa menggasak medali emas harimau Malaya, dengan menggesekkan badannya di hotel tempat harimau Malaya menginap. Hehehe, lumayan buat dijual di Pasar Cikini.

 

Hanya satu masalahnya, berapa banyak peniup lilin harus disiapkan di masa pertandingan. Bayangkan harus ada satu tempat dimana terkumpul 22 peniup lilin (termasuk cadangan), yang siap meniup lilin seketika saat sang babi terdesak oleh harimau Malaya, lengkap dengan baskom dan sesajennya. Sungguh sangat merepotkan.

 

7.    Trio Macan dan Kucing Garong

                       

Kalau bisa tiga bahkan empat buat apa puas hanya dengan satu. Mungkin itu ungkapan yang tepat buat senjata pamungkas kita melawan sang Harimau Malaya. Betul, kita keluarkan tiga Macan kita (Trio Macan) dan dibantu dengan si Kucing Garong. Keempatnya tentu dapat menggasak sang Harimau Malaya sampai kecapaian, dan dijamin Badrul, Fahmi dan semua tim harimau akan kerepotan menangani keempat macan asli Indonesia tersebut, bahkan boleh jadi sang pelatih pun kepingin ikutan bermain juga dan semua tim Harimau Malaya, Tua maupun Muda, bakalan lupa sama bola yang sebenarnya, hahahaha…

 

Dan terakhir buat yang baca, ayo pada balik kerja lo. Jangan maggabu melulu, xexexe.. Just kidding gan J

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun