Penulis juga menyarankan untuk mulai berbuat untuk diri sendiri. Terkesan angkuh dan egois ya. Namun bukan itu yang dimaksud. Penulis memberikan pengandaian ketika kita berada pada sebuah padang pasir dengan segala kekurangan yang ada.Â
Untuk dapat bertahan hidup, tentu kita akan melakukan usaha-usaha kreatif. Lantas pertanyaannya, mengapa harus menunggu kepepet baru mengeluarkan kekuatan tersebut?
Mengapa ketika hidup belum mencapai fase yang belum kritis, kita sudah mulai melakukan hal-hal kreatif untuk diri sendiri?Â
Maka mulailah untuk berbuat bagi diri sendiri, sedini mungkin. Hidup itu harus punya investasi dan investasi tidak melulu masalah uang.
Nah selanjutnya cukup menarik bagi saya dan mungkin anda yang membaca. BATASI JAM TIDUR!
Ya penulis merekomendasikan untuk membatas jam tidur, dimana tidur hanyalah sebatas kebutuhan bukan keterusan. Mulailah dengan menentukan lama kebutuhan tidur kita dan stick terhadap angka tersebut. Jangan biarkan diri kita hanya mengerjakan sesuatu di alam mimpi karena masih banyak hal-hal yang mungkin belum kita kerjakan di alam sadar ini.Â
Saya tersenyum ketika membaca part ini karena saat ini, tidur merupakan killing time terbaik ditengah situasi pandemi ini bagi saya.
Temuan menarik saya yang terakhir, saya rasa menjadi kesimpulan dari tulisan ini. Milikilah visi hidup dan bermanfaatlah bagi orang lain. Tanyalah pada diri kita sendiri,
Saya siapa?
Apa alasan saya hidup?
Apa hal yang berharga dalam hidup saya?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!