Penulis sendiri pernah melakukan revegetasi pada salah satu lahan bekas tambang batubara di Jambi. Dengan jenis tanaman kedelai dan jagung. Namun dari hasil pertumbuhan tanaman masih kurang memuaskan. Dimana variasi pertumbuhan setiap tanaman sangat beragam, terdapat tanaman yang tumbuh cukup normal namun juga tidak sedikit tanaman yang kerdil dan menunjukkan gejala defesiensi hara. Sedangkan untuk perlakuan/perawatan, semua tanaman diberikan perlakuan yang sama, yakni dengan  dosis kapur dolomit 5 ton/ha, serta berbagai jenis bahan organik dengan dosis pupuk kandang 20 ton/ha, pupuk petroganik 2 ton/ha dan humat 20 L/ha.Â
Sehingga dapat diasumsikan bahwa perbedaan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh keberagaman kondisi pada tanah tambang yang belum diketahui. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dan memperbaiki kondisi tanah tambang, sebaiknya harus dilakukan analisis tanah terlebih dahulu sebelum revegetasi. Melalui hasil analisis tanah tersebut maka akan diketahui perlakuan yang tepat ketika revegetasi. Selain itu proses reklamasi lahan bekas tambang juga memerlukan waktu yang cukup lama, mungkin diperlukan bertahun-tahun untuk dapat mengembalikan kondisi lahan seperti kondisi sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H