Mohon tunggu...
Erick Sowong
Erick Sowong Mohon Tunggu... -

Pekerja di bidang Komunikasi Pemasaran, dan memiliki perhatian yang tinggi akan sejarah, politik, serta pemasaran secara umum. Dan karena menyadari bahwa setiap manusia diciptakan untuk memuliakan Pencipta-NYA, ia pun berusaha melaksanakan tujuan penciptaan dirinya tersebut dengan usaha yang keras.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kuatir??? Ini Obatnya!!!

30 Desember 2009   10:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:42 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_45733" align="alignright" width="300" caption="saturday by Johnny Prime"][/caption] TUHAN sudah menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan sebelum kita menyadari kebutuhan itu sebagai kebutuhan. Karena itu dalam menyikapi kebutuhan itu, kita sebagai orang percaya tidak boleh : 1.  Kuatir akan kebutuhan atau masalah itu sehingga menggeser fokus kita dari TUHAN. Malah seharusnya tidak ada sama sekali hal lain pun yang menjadi fokus hidup kita selain TUHAN. 2. Mengatur TUHAN akan banyaknya berkat. 3. Mengatur TUHAN akan waktu pemberian berkat-NYA, ingat bahwa IA tidak pernah terlambat dan tidak pernah terburu-buru. Belajar dari Abraham, ia adalah contoh dari orang yang hanya mengutamakan TUHAN dalam hidupnya. Abraham rela mengorbankan Ishak, anak satu-satunya yang puluhan tahun diharapkannya dan sebagai satu-satunya pewaris keturunannya (berdasarkan Kitab Kejadian) . Hal ini membuktikan bahwa meski Abraham sangat mengasihi Ishak, anak tunggalnya, Abraham rela mengorbankannya demi memenuhi keinginan TUHAN, demi menyenangkan hati TUHAN. Yang terjadi selanjutnya adalah, ketika Abraham sudah siap menyembelih Ishak, pisau sudah di tangannya, TUHAN menyediakan seekor domba jantan untuk menggantikan Ishak. Dari kejadian ini, kita dapat melihat : 1. Kualitas iman Abraham, betapa hanya ALLAH saja yang menjadi fokus hidupnya, ia rela menyerahkan Ishak. Pertanyaan untuk kita : Apa yang menjadi 'berhala' kita saat ini? Apakah ada hal lain yang kita inginkan selain TUHAN? Apakah ada hal lain yang kita kuatirkan selain hubungan kita dengan TUHAN? 2. Betapa nyatanya Kuasa TUHAN untuk memberikan berkat/pertolongan/intervensi atas kehidupan/masalah/situasi dengan kuantitas/kadar yang tepat. 3. Betapa nyatanya Kuasa TUHAN untuk memberikan berkat/pertolongan atas kehidupan/masalah/situasi pada waktu dan 'timing' yang tepat. Sumber foto : www.flickr.com uploaded by Johnny Prime Artikel lainnya di http://maribermakna.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun