Mohon tunggu...
Erick Sowong
Erick Sowong Mohon Tunggu... -

Pekerja di bidang Komunikasi Pemasaran, dan memiliki perhatian yang tinggi akan sejarah, politik, serta pemasaran secara umum. Dan karena menyadari bahwa setiap manusia diciptakan untuk memuliakan Pencipta-NYA, ia pun berusaha melaksanakan tujuan penciptaan dirinya tersebut dengan usaha yang keras.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Buktikan Dengan Perbuatan...

27 Desember 2009   16:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:45 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_44778" align="alignright" width="300" caption="www.flickr.com uploaded by high hopes"][/caption] Keselamatan, kata ini tentu sering didengar oleh orang beragama. Selamat dalam pengertian disini adalah selamat dari api neraka yang siap menjemput pribadi yang memang telah ditetapkan TUHAN untuk masuk kesana. Mengapa Anda yakin selamat? Iman pada TUHAN yang benar! Itu jawaban Anda. Namun sesungguhnya, iman kita tersebut haruslah dibuktikan dengan perbuatan kita selama kita hidup di dunia ini. Mengapa demikian, karena pada Hari Penghakiman nanti, perbuatan kita lah yang menunjukkan iman kita. Jika kita mengaku beriman pada TUHAN dan mengaku sebagai anak TUHAN, namun kehidupan kita penuh dengan dosa dan noda kecemaran, apakah layak kita menyebut diri sebagai anak TUHAN??? Jadi ukuran penghakimannya adalah : Perbuatan kita dalam hidup ini! Apakah perbuatan kita selama di dunia ini sudah menunjukkan status kita sebagai anak ALLAH??? Atau justru anak Iblis??? Harus menjadi kekhawatiran kita bersama, apakah nanti di Hari Penghakiman, TUHAN mengenali kita sebagai anak-NYA??? Namun sesungguhnya, kita memiliki kesempatan untuk membuktikan iman kita, mengapa demikian??? Karena kita masih hidup di dunia ini!!! Kehidupan di dunia ini, itulah kesempatan kita untuk membuktikan iman kita pada TUHAN adalah benar adanya, juga kesempatan kita membuktikan bahwa memang kita benar adalah anak TUHAN dan warga Kerajaan Sorga. Kehidupan yang bagaimana sih? Tentunya kehidupan yang berbuah! Buahnya seperti apa??? Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Artikel lainnya disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun