Bulan Juni di musim dingin,
Tidak jauh dari tram stop Collins St/ Swanston St terlihat seorang ibu paruh baya duduk di tepi jalan beralaskan dua lapis selimut yang entah ia dapat dari mana, ia terlihat menggigil kedinginan meski sudah berbalut dengan pakaian hangat. Mungkin ibu paruh baya tidak punya tempat untuk meletakkan kepalanya sehingga ia memilih tepi jalan petang itu. Hanya ada satu hal yang terlintas dipikiran saat berjalan mendekat ke arah ibu paruh baya,
"Gue beliin makanan ah, pasti ibu itu lapar."
Petang itu Melbourne berkisar antara 3-5 derajat celcius, waktu makan malam juga segera tiba. Sebelum pulang ke rumah, gue mampir ke toko sushi di Swanston st beli makanan untuk di bawa pulang, gue berencana beli sushi untuk dua orang, satu buat gue makan di rumah, satu lagi untuk ibu paruh baya yang masih kedinginan itu. Sejujurnya, hati kecil seperti bilang "samperin deh ibu itu".
Akhirnya gue beli sushi untuk diri sendiri dan memutuskan untuk menghampiri ibu paruh baya.
"Excuse me, can I get you some food?" tanya gue
"No, thank you... Do you have a panadol? I got a massive headache" jawabnya dengan suara bergetar.
Ternyata hati kecil benar, ibu paruh baya lebih butuh panadol dari pada makan malam petang itu. Kalau seandainya saat itu gue langsung beliin makanan dan berlalu , mungkin gue nggak akan pernah tau kalau ibu paruh baya lagi sakit kepala berat dan mungkin juga makanannya nggak dimakan.
Tidak banyak kata yang keluar saat tau ibu paruh baya sedang sakit kepala berat, gue berlalu dan kembali dengan satu strip panadol dan satu botol air mineral,Â
"There you go, get well soon" tutup gue petang itu.
Hati hangat dan damai dalam perjalanan pulang kerumah.
Melbourne, 06082021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H