Mohon tunggu...
Ericho Nanda
Ericho Nanda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang Indonesia tinggal di Melbourne

Peminat Musik dan Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Dinginnya Matahari" Perisher Valley

12 Juli 2017   15:33 Diperbarui: 13 Juli 2017   10:39 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya kita semua familiar dengan series "Home Alone", Christmas comedy film yang ditulis dan diproduseri oleh John Hughes itu menceritakan tentang anak laki - laki bernama Kevin McCallister yang secara tidak sengaja tertinggal oleh keluarganya saat hendak terbang ke Paris dalam rangka liburan natal. Film ini dikemas dalam suasana natal di Amerika pada saat musim dingin. Film ini berhasil membuat saya mupeng untuk ngerasain natalan di Amrik sambil main salju. Saking pengennya main salju, saya yang saat itu masih kecil kerap membayangkan gimana serunya main salju. Meskipun sekarang saya sudah tidak kecil lagi, saya tetap excited untuk bermain salju sama seperti saat kecil dulu. Semacam mimpi yang terwujud #blessed.

Mungkin saat ini oz (dibaca aussie) lagi dingin - dinginnya. Negara ini sedang dilanda musim dingin selama beberapa bulan kedepan. Sebelum berangkat dan tinggal di Sydney, saya sudah menulis "main salju" kedalam Australia Bucket List saya. Kebetulan beberapa teman yang sama - sama tinggal di  Sydneyngajakin ke Snowy Mountains, tanpa pikir panjang saya langsung meng-iyakan ajakan mereka. ( lumayan buat nyoret bucket list gua :D).

Trip ke Snowy Mountains ini diorganize oleh Travel Agent, jadi kita cukup membayar Aud 90 (sekitar 900rb-an) untuk join trip ini. Trip ini memakan waktu 2 hari 1 malam, waktu itu saya berangkat tanggal 30 Juli (jumat malam bukan malam jumat) dan sampai ke Snowy Mountains pada sabtu pagi tanggal 1 Juli 2017. Perjalanan dari Sydney ke Snowy Mountains memakan waktu sekitar 6 jam. Karena Berangkatnnya tengah malam, sudah terbayang di kepala saya gimana dinginnya perjalanan kesana, saya pun membalut tubuh saya yang semoga atletis ini dengan segala macam penghangat tubuh, mulai dari scarf, benie, hoodie, bomber,  hand glove dan minyak kayu putih (seriusan :D).

2017-0701-05561600-01-5965e06f0f61455928248082.jpeg
2017-0701-05561600-01-5965e06f0f61455928248082.jpeg
Setelah kira - kira 5 jam perjalanan dan sebelum sampai TKP, kami diajak untuk mampir ke toko penyewaan alat-alat untuk main salju, mulai dari waterproof jacket and pants, hiking boots, snowboard, ski, toboggans dll. Semua disewakan dengan harga berbeda tergantung barang yang disewa. Di tempat ini dinginnya udah berasa banget pas keluar bus menuju ke toko. Rasanya saya belum pernah merasakan udara sedingin ini seumur hidup.

Perisher Valley

Matahari sudah mulai terbit pagi itu, kehadirannya berangsur-angsur mengusir dingin yang sejak tadi menghampiri kami, kehadiran kami disambut suhu minus 3 derajat celcius, saya membuka mata selebar-lebarnya melihat pemandangan sekitar, Kosciuszko National Park namanya. Kawasan ini masih dalam New South Wales state dan sudah mendekati perbatasan Victoria state. Di Snowy Mountains terdapat beberapa gunung yang berdiri kokoh berdekatan satu sama lain. Perisher Valley yang menjadi destinasi kami.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Secangkir kopi hangat menjadi teman baik saya begitu sampai di lokasi, pagi itu sudah terang, amat terang, langitnya begitu biru, amat biru, saljunya begitu putih dan dingin. Saya biarkan dinginnya salju berjalan diantara jari tangan dan saya berbaring diantaranya. Shuttle bus membawa kami ke tempat utama, dimana kami bisa menikmati bermain salju dengan alat - alat yang tadi kami sewa.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Saat itu begitu ramai, bentangan salju begitu luas seperti lautan, seluruh orang terlihat bersenang -senang, mereka berbicara dengan bahasa masing - masing, saya bertemu dengan pengunjung yang berasal dari Indonesia, ada yang dari Jakarta, Bali, Jawa dan Medan, terdengar dari logat mereka. Rasanya seluruh orang dari penjuru dunia berkumpul saat itu.

Di Perisher valley, tiap - tiap permainan dipisahkan sesuai dengan jenisnya, semua dikelola dengan baik, mulai dari lokasi, dan dari segi keamanannya. Food court dan ruang ganti juga tersedia sebagai pelengkap fasilitas. Menjelang siang, Perisher Valley makin sibuk dengan segala aktivitasnya, penampilan live DJ pun turut mencairkan suasana, sungguh pengalaman yang luar biasa. (Sydney, 5 Juli 2017).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun