Kemudian, diarahkan untuk melakukan permohonan permintaan data ke UPTD Puskesmas Wates untuk pengambilan data yang lebih lengkap.
Pada minggu selanjutnya, mulai dilakukan pembuatan media promosi kesehatan ibu dan anak berupa poster dan leaflet yang nantinya akan disebar ke masyarakat.
Penyuluhan dan pelatihan pembuatan makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita juga diselenggarakan di akhir minggu kedua dengan mengajak 12 orang Kader P4K dan Kader Posyandu. Dalam pertemuan ini turut hadir beberapa narasumber seperti Ibu Lurah Tutik, Ketua Seksi PKM Aida, dan Bidan Desa Duwet Nur Wakidah.
“Angka stunting di Desa Duwet terpantau cukup banyak ditemukan. Saya suka adanya kegiatan seperti ini, karena dapat membantu sekaligus memberikan motivasi kepada kader-kader Desa Duwet untuk terus berinovasi dan meningkatkan kinerja yang lebih baik, agar tidak kalah semangat dengan anak-anak muda saat ini,” ujar Bidan Desa Duwet.
Pada tahap berikutnya, diadakan pembagian poster ke 8 posyandu yang ada di Desa Duwet, serta pembagian snack dan leaflet ke ibu hamil dengan kondisi KEK dan anemia secara door to door.
Penyuluhan dan pemberian edukasi secara personal juga diterapkan pada salah satu keluarga yang terdampak stunting dan salah satu ibu hamil dengan kondisi KEK dan anemia, dengan tetap didampingi dan dievaluasi bersama dengan Bidan Desa.
Dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat dalam upaya pengendalian kejadian stunting, yang nantinya masyarakat mampu menerapkan hidup sehat di kehidupan sehari-hari serta terkontrolnya pola asuh dan pola makan terhadap anak. Sehingga, Desa Duwet dapat terbebas dari stunting dan angka harapan hidup ibu dan anak semakin meningkat (Ericha Dwi K.S./KKN51/Duwet/M. Ghufron Rosyady, S.P., M.P).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H