Mohon tunggu...
Erica Yin
Erica Yin Mohon Tunggu... -

Indonesian. Chinese. Educator. Vegetarian. Backpacker. Social Activist. ericayin93.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

24 Hari Berwisata di Myanmar

23 Maret 2017   16:13 Diperbarui: 23 Maret 2017   16:20 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kesan pertamaku terhadap kota Yangon adalah kacau, kotor, dan miskin. Aku sempat kewalahan untuk mendeskripsikannya. Infrastruktur sangat miskin, lubang besar terdapat di hampir setiap trotoar. Ada anjing-anjing liar dan kucing berjalan di jalan-jalan. Hampir setiap jalan dipenuhi dengan kemacetan lalu lintas dan klakson dibunyikan oleh supir-supir yang tidak sabar.

Dalam hampir setiap arah aku memandang, akan ada pagoda emas berkilau dan yang paling terkenal adalah Pagoda Shwedagon. Sebuah pagoda dengan emas asli yang ditaburkan dengan batu-batu mulia bahkan permata mewah menjadi sebuah pagoda yang sangat indah untuk dikunjungi. Pada saat matahari terbenam, aku melihat warna emas yang memukau yang dibiaskan oleh Shwedagon Pagoda ini. Sunset is an excellent time to go as the dome will be gleaming beautifully in the orange sun!

Lalu Di Kyaiktiyo – sisi timur dari Yangon, aku  mengunjungi situs ziarah Buddhis yang terkenal memiliki Golden Rock besar bertengger di tepi tebing. Dengan mendaki gunung (45 menit) menggunakan transportasi truk lokal, aku melihat Golden Rock Pagoda!

Hpa An - disini banyak yang harus dilakukan dan menjadi tempat favoritku di seluruh Myanmar. Mengunjungi beberapa gua dan gunung Zwegabin adalah sebuah hal yang harus dilakukan! Aku menyaksikan sunset terbaik disini selama perjalananku di Myanmar, dimana hanya ada aku dan matahari terbenam diiringi suara air dan burung yang berkicau merdu. It was amazing!

Kota kedua terbesar di Myanmar adalah Mandalay. Aku melakukan perjalanan singkat (daytrips) ke berbagai tempat wisata di daerah ini seperti Amarapura, Sagaing, Inwa dan lainnya dengan naik taksi atau kamu juga bisa menyewa skuter untuk pergi ke Jembatan U Bien yang sangat terkenal. Jembatan kayu jati iconic sepanjang 2,5 km yang melintasi danau ini benar-benar indah! Pemandangan lain yang populer adalah Mandalay Hill, yang memiliki beberapa sudut pandang yang besar di mana saya  melihat seluruh kota melalui Mandalay Hill.

Anisakan Waterfall di Pyin Oo Lwin. Benar-benar airnya menakjubkan karena terasa dingin seperti es!!! Yang menakjubkan adalah setelah berjalan curam selama lebih dari 40 menit lalu aku disuguhi pemandangan indah! Jangan heran jika penduduk setempat yang melihatmu akan  tertawa kepadamu karena mereka melihat keringat di wajahmu! Ini begitu indah juga merupakan keputusan terbaik yang ku buat. Berjalan kembali ke atas bukit itu jauh lebih sulit! Aku butuh 1 jam untuk berjalan naik, tapi ini layak untuk dikunjungi!

Sama seperti orang pada umumnya, aku pergi ke Kalaw untuk melakukan hiking. Aku memutuskan pergi ke Inle Lake dengan berjalan kaki dari Kalaw selama dua hari. Berdasarkan informasi dari pemandu, kami akan berjalan hampir 40 km dengan waktu tempuh hampir 12 jam selama dua hari karena Kalaw berada 70 km disebelah barat Inle Lake. WHATTTTTTT???!!!

Taking on the two day, one night trek from Kalaw to Inle Lake was next up on my ideal unplanned itinerary for Myanmar, and I was going to make sure I didn't miss out! The trek was the best travel experience of my life! 

Perjalanan ini memang mengharuskanku untuk cukup fit, atau aku harus berjuang keras. Perjalanan ini meliputi berjalan naik bukit, turun lembah, di rel kereta api, kebun, di tengah ladang dan gua. Sepanjang jalan, ada puluhan desa kecil yang akan dilewati dan melihat banyak wajah tersenyum dan melambaikan tangan kepadaku.

Setiap desa memiliki 10-100 keluarga yang tinggal di dalam, dan mereka masing-masing berbicara dialek mereka sendiri yang unik. Aku berjalan melalui sekolah-sekolah di mana anak-anak datang berlari, berteriak dan melompat-lompat kearahku untuk menyapa. Melihat kembali dan mengenang saat-saat itu, membuat mataku berkaca-kaca karena itu sungguh special and humbling.

Lokasi lain tidak boleh dilewatkan di Myanmar adalah Inle Lake. Bersantai di perahu di danau besar ini dengan air biru dikelilingi oleh pegunungan dan menikmati melihat kehidupan lokal, menonton nelayan mendayung dengan satu kaki, tangan mereka digunakan untuk menyesuaikan keranjang yang mereka gunakan untuk menangkap ikan, cara memancing yang unik untuk danau ini. Ini adalah perasaan yang indah untuk terlepas dari dunia barat dan dikelilingi oleh suara alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun