Mohon tunggu...
Erica Ramadhananny
Erica Ramadhananny Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

5 Pemuda Tampan Asal Bandung yang Peduli dengan Lingkungan, Pandawara Group

9 April 2024   01:08 Diperbarui: 9 April 2024   01:11 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Pandawara Group adalah sekelompok anak muda yang bergerak dan menfokuskan kegiatan pada permasalahan sampah dan kebersihan lingkungan. Pandawara beranggotakan dari lima orang pemuda laki-laki yang berasala ndari Bandung, Jawa Barat. Di dalamnya terdapat 5 sekawan yang terdiri dari Rafli Pasya (22), Agung Permana (22), Gilang Rahma (22), Muchamad Iksan (21), dan Rifki Sa'dullah (22). 

Sebenarnya nama pandawara ini diambil dari dua kata, "pandawa" yang berarti lima saudara dalam pewayangan dan "wara" adalah Bahasa sunda yang mengartikan baik. Kelima pemuda ini juga memiliki motto, yakni "Bukan membersihkan tapi mengurangi" mengurangi disini diartikan sebagai mengurangi sampah.

Jadi Pandawara Group adalah " Lima Pemuda yang Membawa Kabar Baik". Hal ini dibuktikan dengan aksi-aksi mereka yang konsisten dengan membersihkan sampai yang ada di sungai ataupun selokan yang didokumentasikan dan dipublikasikan pada sosial media. Bukan karena mereka haus akan pujian masyarakat karena telah dianggap sebagai "pahlawan lingkungan", namun mereka berharap dengan adanya konten mereka, maka masyarat akan lebih peduli dengan kebersihan lingkungan terutama kebersihan yang ada di sungai dan sekitarnya, karena menurut Pandawara Group kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.

Pandawara Group patut diacungi jempol atas peran mereka sebagai agen edukasi yang efektif dalam mempromosikan kesadaran lingkungan melalui kampanye di media sosial mereka. Dalam konteks ini, pemuda memang memiliki potensi besar sebagai agen perubahan, karena mereka seringkali memiliki energi, semangat, dan kreativitas yang diperlukan untuk menggerakkan perubahan sosial.

Melalui kampanye mereka, Pandawara Group telah berhasil menyampaikan pesan yang penting tentang pengelolaan sampah dan dampak negatifnya jika tidak dikelola dengan baik. Dengan menyediakan informasi yang mudah dipahami dan menginspirasi, mereka membantu meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan.

Hal ini sangat penting dalam membangun kesadaran akan isu-isu lingkungan, terutama di zaman di mana perubahan iklim dan kelestarian lingkungan menjadi semakin mendesak. Dengan menggalang dukungan dan membangun kesadaran masyarakat, langkah-langkah menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab dapat diambil.

Kerja keras dan dedikasi Pandawara Group memberikan contoh yang baik bagi pemuda lainnya untuk turut serta dalam upaya menjaga lingkungan dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.

Kelima pemuda asal Bandung tersebut yang tergabung dalam Pandawara Group dimulai sejak pertengahan tahun 2022, tepatnya pada bulan Agustus. Awalnya kelima pemuda ini sudah saling mengenal dari perkumpulan teman sekolahnya di masa SMA. Namun, terbentuknya Pandawara Group ini didasari karena keresahan mengenai lingkungan sekitar mereka yang seringkali terdampak banjir yang diakibatkan oleh tumpukan sampah yang menggunung.

Mereka merasa jengkel dengan banjir yang terus berulang kali mendatangi tempat tinggal mereka di Kopo, Kota Bandung Jawa Barat. Rasa jengkel dan lelahnya yang dirasakan Gilang dan kawan-kawan karena kerap kali dilanda banjir, kemudian mereka berlima berinisiatif untuk membersihkan sampah di sungai sekitar rumahnya yang diduga menjadi penyebab banjir tersebut. Aksi mereka tersebut mereka lakukan dengan harapan aliran air yang tadinya mampat karena banyaknya sampah yang ada membuat aliran air tidak lancer akn menjadi lancer dan dapat berfungsi dengan baik sehingga tidak menimbulkan banjir kembali.

Dengan timbulnya rasa tidak nyaman yang terus menerus menjadi korban banjir di daerah rumahnya, kelima pemuda tersebut yang sekarang kerap disebut sebagai Pandawara Group kemudian mencari penyebab terjadinya banjir sampai pada akhirnya ditemukan akar masalah dari banjir tersebut yang diakibatkan oleh menumpuknya sampah pada aliran sungai. Pada saat itulah lima pemuda ini memiliki ide atau terbesit ide dalam pikiran mereka untuk membuat konten mengenai membersihan sampah dengan tujuan menyuarakan isu-isu lingkungan.

Namun, karena sampah selalu saja datang meskipun sungai yang ada disekitar tempat tinggal mereka telah bersih dari sampah karena habis di bersihkan, mereka berlima atau Pandawara Group kemudian memutuskan untuk memperluas area aksi bersih-bersih mereka. Hal pertama yang mereka lakukan adalahnya mencari sumber "sampah kiriman" tersebut. Saat ini, Pandawara Group telah memperluas area aksi bersih-bersihnya dan telah membersihkan puluhan saluran air mulai dari sungai besar, anak sungai, parit, selokan dan bahkan tangki septic.

Dalam menjalankan kegiatan bersih-bersih sungai ini, Pandawara Group sepenuhnya mengandalkan dana dari sumber keuangan pribadi mereka. Dana tersebut kemudian dipergunakan untuk menyewa mobil pick-up, membeli kantong sampah, dan perlengkapan lain yang diperlukan dalam kegiatan pembersihan sampah. Namun, tentu saja, pelaksanaan kegiatan ini tidak selalu berjalan mulus tanpa adanya tantangan atau hambatan.

Pandawara Group ini bukan tanpa resiko menjalani aksi bersih-bersihnya ini. Dibalik aksi heroic yang telah dijalankan secara konsisten oleh Pandawara Group ini, mereka sering kali mengahadapi berbagai macam situasi yang berpotensi membahayakan mereka tidak jarang juga bahkan dapat menganvam nyawa mereka. Dilansir dari Narasi.tv, salah satu anggota Pandawara Group yakni Gilang mengatakan bahwa ia pernah sekali waktu ketika sedang menjalani aksi bersih-bersih sungai mendapati ular. Ketika ular tersebut telah mencapai daratan, mereka berlima tampak sangat kaget karena ular yang didapati bukan hanya sekedar ular biasa namun, ular tersebut adalah salah satu ular yang paling berbahaya yakni ular piton. Gilang mengklaim bahwa ular piton tersebut kurang lebih memiliki Panjang sekitar delapan meter.

Tantangn lain yang dihadapi oleh kelima anak muda ini atau kerap kali disapa sebagai Pandawara Group ialah kondisi cuaca yang tidak menentu. Cuaca dalam kegiatan mereka merupakan salah satu aspek terpenting. Karena jika curah hujan yang cukup ekstream maka volume air akan meluap, atau jika hujan maka kegiatan tidak bisa dilakukan karena aliran air akan mengalir deras tidak tenang seperti saat tidak huja. Maka, jika hujan terjadi Pandawara Group harus menunda kegiatannya sampai hujan benar-benar reda.

Pandawara Group belakangan sedang menjadi perbincangan hangat di tengan masyarakat Indonesia, karena aksi-aksi heroic mereka yang peduli dengan lingkungan di umur yang masih muda. Notabennya anak muda di Indonesia kurang memerhatikan kebersihan atau peduli dengan lingkungan sekitarnya. Namun, berbeda dengan Agung, Gilang, Ikhsan, Rafly dan Rifki mereka adalah anak muda yang peduli dengan kebersihan lingkungan. Namun, kelima pemuda ini juga menegaskan bahwa mereka membuat konten mengenai aksi bersih-bersih mereka bukan ditujukan untuk sebuah keviralan atau mendapatkan popularitas. Karena tujuan mereka sebenarnya adalah hanya ingin menginspirasi orang lain untuk lebih peduli atau  dengan kebersihan dan yang ada disekeliling mereka dengan tidak membuang sampah sembarangan terlebih membuang sampah ke sungai.

Pandawara Group ini sering mengunggah kegiatan-kegiatannya di kanal Youtubenya Pandawara Group serta mengunggahnya pada media sosial seperti TikTok dan Instagram (@pandawaragroup). Berkat aksinya Pandawara Group mendapatkan banyak followers pada media sosialnya. Seperti di instagramnya (@pandawaragroup) memiliki followers dengan jumlah 2,4 juta dan pada TikTok (@pandawaragroup) memiliki followers sebanyak 8,3 juta dengan 171.5 juta likes. Jumlah followers serta likes adalah salah satu partisipasi masyarakat dalam bentuk mendukung aksi heroic yang telah dilakukan oleh Pandawara Group dalam menjaga dan membersihkan lingkungan. Masyarakat yang diajak partisipasi dalam kegiatannya biasanya dari berbagai lapisan masyarakat.

Pandawara Group menyatakan pada akun instagramnya (@pandawaragroup) bahwa dalam tahun pertama mereka konsisten dalama aksi kegiatan bersih-bersih sungai ini. Mereka sudah berhasil membersihkan kurang lebih 103 sungai dan telah membersihkan dan menyingkarkan tumpukan sampah yang ada di sungai sebanyak 73 ton sampah. Hal tersebut menuai banyak pujian dari warganet dan menghantarkan pandawara group pada prestasi.

Pandawara group juga tidak jarang mengajak masyarakat untuk terjung langsung ke lapangan. Mengajak masyarakat untuk berpatisipasi dalam menjaga lingkungan dan membersihan lingkungan yang sudah tercemari dengan sampah. Biasanya Pandawara Group membersihan kali atau sungai yang sudah sangat kotor, banyaknya timbunan sampah yang ada disungai dan kali membuat aliran sungai menjadi tidak lancar dan saat hujan tiba maka air akan meluap dan menjadikan banjir di wilayah sekitar sungai atau kali tersebut.

Sebagai salah satu contohnya adalah ketika Pandawara Group membersihkan salah satu pantai terkotor yang ada di Indonesia yakni pantai Sukaraja yang terletak di Lampung yang terletak di ujung Pulau Sumatera Indonesia. Dalam aksinya itu Padawara Group mengajak para warga sekitar untuk turut berpartisipasi dalam misi membersihan pantai Sukaraja tersebut. Pandawara Group juga tidak bergerak sendiri disini, namun ia juga di dukung oleh organisasi lingkungan yang ada di Lampung dan pihak-pihak terkait.

Pandawara Group dibantu oleh 3.700 warga saat sedang menjalankan aksi bersih-bersih Pantai Sukaraja di Provinsi Lampung. Pandawara Group berkampanye untuk membersihkan salah satu pantai terkotor yang ada di Indonesia ini. Hasilnya, banyak warga bahkan ribuan warga yang ikut berpartisipasi dalam membersihkan pantai Sukaraja tersebut dengan sukarela yang berlokasi di Jalan Ikan Selat, Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras sejak pagi tepatnya pada pukul 07.00 WIB.

Aksi bersih-bersih Pantai Sukaraja ini telah menghasilkan 300 ton sampah. Dinas Lingkungan Hidup Lampung juga turut andil dalam kegiatan ini dengan mengerahkan 40 truk pengangkut sampah yang siap mengangkut sampah hasil dari Pantai Sukaraja yang sangat kotor itu.

Pandawara Group awalnya hanya terfokus atau lebih sering melakukan kegiatannya di Kota Bandung Jawa Barat, seperti salah satu kegiatannya adalah membersihkan sungan dan selokan yang telah dipenuhi sampah sehingga menyebabkan air tidak mengalir sebagai mana mestinya. 

Pandawara Group memiliki tujuan yang mulia yakni ingin mengajak semua pemuda di Indonesia untuk dapat lebih peduli ata melek terhadap lingkungan dengan melakukan aksi nyata seperti tidak membuang sampah sembangan dan hatinya tergerak untuk membersihkan sampah yang terlihat sejauh mata memandang atau disekitarnya. Pandawara Group percaya hal kecil tersebut dapat merubah lingkungan menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Untuk mewujudkan tujuan mulianya itu, Pandawara Group memutuskan untuk rajin membuat konten pada kanal Youtubenya serta membagikan kegiatan-kegiatannya di berbagai platform social media yang bertujuan agar menggugah api semangat anak muda Indonesia untuk menjaga lingkungan. Dengan cinematic video yang diberikan oleh Pandawara Group yang bagus membuat para penontonnya tidak merasa bosan.

Aksi heroic Pandawara Group ini dapat dijadikan sebagai panutan atau pahlawan serta inspirasi bagi masyarakat Indonesia yang apik dalam mendukung lingkungan yang lebih bersih dan terbebas dari penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor.

Sejak merilis konten membersihkan sampah pada TikTok di pertengahan tahun 2022, Pandawara Group langsung mendapat banyak respon positif dari masyarakat. Ditambah dengan Pandawara Group yang memperlihatkan kekonsistesannya terhadap masyarakat dengan aksinya yang membersihakan sungai dan selokan sehingga followersnya di media sosial terus bertambah.

Saat terjun langsung dilapangan, banyak juga relawan sekitar yang turut membantu dan berpartisipasi untuk ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih sungai tersebut. Hasilnya, pandawara sampai saat ini kurang lebih sudah membersihkan sebanyak 620 ton sampah di 187 titik yang tersebar luas di seluruh Indonesia.

Pandawara Group mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam misi yang telah mereka inisiasikan yaitu One Day One Trash Bag. Gerakan One Day One Trash Bag ini bertujuan untuk mengumpulkan sampah agar sampah-sampah yang ada di aliran sungai atau selokan tidak menghambat atau mengotori aliran sungai dan sekitarnya.

Lewat kontennya yang dibagian pada TikTok Pandawara Group (@pandawaragroup) telah berhasil menginspirasi bagi para masyarakat Indonesia untuk dapat menerapkan gaya hidup yang lebih bersih kedepannya. Dengan aksinya tersebut membuat Pandawara Group menuai berbagai prestasi salah satunya adalah TikTok Local Heroes 2022 dan Rising Star of The Year,"Creator of The Year" dan kategori khusus, Changemakers of The Year pada TikTok Awards Indonesia 2023. Penobatan tersebut didapatkan Pandawara Group karena apa yang telah mereka lakukan sangat menginspirasi dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar.

Pada pertengahan November tahun lalu, tepatnya di tahun 2023 Pandawara Group berangkan ke Denmark untuk belajar lebih dalam mengenai pengelolaan sampah. Pandawara Group mendapatkan kesempatan emas yakni mendapat undangan langsung dari Kedutaan Besar Indonesia di Denmark lewat program Circular Economy and Solid Waste Management.

Selama kunjungannya di Denmark, Pandawara Group berkesempatan untuk mengunjungi langsung dan melihat berbagai fasilitas daur ulang sampah serta tempat pembuangan akhir yang terdapat di negara Eropa dimana negara Eropa adalah negara yang terkenal dengan kebersihannya. Bukan hanya itu, Pandawara Group juga belajar mengenai proses serta tahapan dari daur ulang sampah rumah tangga dan bagaimana caranya masyarakat setempat mengelola sampah.

Dengan segala jerih payah yang telah dilakukan oleh Pandawara Group, mereka telah berhasil menghasilkan dampak positif yang signifikan dalam mengajak masyarakat untuk pembangunan melalui kegiatan pengolahan sampah. Pandawara Group mengubah pola pikir masyarakat terhadap sampah, yakni sampah dapat diolah. 

Namun, tidak hanya itu mereka juga memberikan solusi terkait denga  permasalahn lingkungan. Peranan yang diambil oleh Pandawara Group dalam membangun kemitraan serta melibatkan masyarakat juga dinilai memiliki peran yang sangat penting dalam membangun dan menciptakan perubahan jangka panjang yang diharapkan akan terus berkelanjutan.

Mereka juga merupakan tokoh utama atau berperan penting dalam mengedukasi masyarakat dalam pentingnya memilah, mengurai serta mendaur ulang sampah. Melalui kampanye yang telah mereka sampaikan pada sosial media Pandawara Group tersebut, pesan yang mereka sampaikan tersampaikan dan diterima dengan baik oleh masyarakat mengenai pengolahan sampah serta dampak negatifnya.

Solusi yang dihasilkan dapat diterapkan dengan melibatkan lebih banyak oknum atau orang serta kelompok dan organisasi yang mengambil sikap inisiatif serupa dalam menyebarkan kampanye atau informasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengolahan sampah yang diharapkan dapat berkelanjutan jika masyarakat dapat mengikuti dan memahaminya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun