Mohon tunggu...
erica putri
erica putri Mohon Tunggu... Perawat - keperawatan

berenang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

BAHAYA POLUSI UDARA BAGI KESEHATAN TUBUH

2 November 2023   22:04 Diperbarui: 2 November 2023   23:53 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perlu Kita Ketahui Tentang Bahaya nya Polusi Udara.

Di sebuah perkotaan terdapat banyak sekali pencemaran polusi udara yang menyebabkan penyakit kanker paru-paru.

Tidak hanya penyakit kanker paru-paru saja, banyak sekali penyakit lainnya yang di sebabkan oleh pencemaran polusi udara, contohnya penyakit asma,kanker kulit,batuk,penyakit paru obstruktif kronik,gangguan mata,dan lain sebagainya. 

Adapun sebab-sebab pencemaran polusi udara, yaitu: kebakaran hutan,pembangkit listrik,kendaraan bermotor,gunung berapi meletus,timbunan sampah,penebangan secara liar,dll.

Mengatasi polusi udara di kota-kota besar memerlukan pendekatan multi aspek yang melibatkan kebijakan pemerintah,kemajuan teknologi,dan upaya individu.

Upaya individu yang dapat kita lakukan secara langsung untuk mengurangi polusi udara yaitu :

1.   Menggunakan masker medis bila berada di luar ruangan.

2.  Mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama saat lalu lintas sibuk .

3.  Meningkatkan daya tahan tubuh.

4.  Bila keluar ruangan,hindari jalanan yang ramai dan macet.

5.  Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dengan naik sepeda,jalan kaki.

6.  Tanami pohon dan tumbuhan hijau di lingkungan.

7.  Tingkatkan penggunaan moda trasportasi umum, seperti bus dan kereta api.

8.  Terapkan konsep daur ulang dan gunakan kembali.

9.  Kurangi aktivitas membakar dan merokok.

10. Hindari penggunaan produk plastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun