Wanita itu sedang jatuh cinta..
Pipinya bersemu merah bak remaja
Seperti tersentuh kecup mesra pacar pertama..
Lenggak lenggok gemulainya..
Riasan lengkap membingkai wajahnya..
Berbinar kerjap bola matanya..
Senyum tak henti-henti melukis aura..
Bagai gadis remaja dengan cantiknya berdansa…
Terusan elegan merah hati merek ternama membalut lekuk tubuhnya..
Kilau berlian giwang, kalung, gelang dan cincin memancar sempurna..
Arloji dari logam mulia melingkar di tangannya..
Dibungkus prima dengan baur harum parfum Italia..
Turun dari sedan mewah hitam pekat..
Jarinya tersemat pada lengan pria setengah baya..
Menebar senyum sejuta jerat..
Untuk meraih prestise yang ia damba..
Wanita dewasa yang tengah jatuh cinta..
Ia lelah menjadi tulang punggung keluarga…
Sekali-kali ingin nikmati menjadi kaum sosialita..
Lupakan penatnya raga dan jiwa..
Berjuang atas porak poranda tiga hati yang luka..
Entah apakah ia telah jatuh cinta di waktu yang salah,
Ataukah berpijak pada angan yang fana..
Siapa yang boleh menghakiminya?
Banyak harap dan asa dia patahkan..
Banyak air mata jatuh menanti jawab..
Tak lagi dihiraukannya..
Dia terlalu sibuk mengejar strata …
Tinggalkan cinta dan kasih keluarga..
Abaikan pemilik dua pasang bola mata jenaka rindukan ibunda..
Ia korbankan semua..
Ia lupakan yang ada..
Demi untuk mereguk cinta sesaat seorang pria mapan yang menggoda..
Wanita dewasa yang sedang jatuh cinta..
Cepat-cepatlah bangun dari mati surimu..
Sepasang anak lucumu menanti dengan rindu di depan rumah..
Malam ini tak henti-henti bertanya..
Akankah bunda temani tidur mereka…
sekali ini…
Semoga bukan FATAMORGANA
Ditulis oleh: Ric Erica
Jakarta, 24 Juni 2013 : 16.58PM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H