4. Menulis Jurnal
Menulis jurnal tentang perasaan, pengalaman, atau pemikiran dapat membantu seseorang memproses emosi dengan lebih baik dan mengalihkan perhatian dari dorongan self-harm. Menulis juga dapat membantu menemukan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri.
5. Bercengkerama dengan Teman atau Keluarga
Berbicara dengan seseorang yang dipercaya, seperti teman dekat atau anggota keluarga, dapat memberikan dukungan sosial yang penting dan mengalihkan perhatian dari pikiran negatif. Membangun hubungan yang sehat dan mendukung sangatlah penting dalam mengatasi self-harm.
6. Berlatih Relaksasi
Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Berlatih relaksasi secara teratur dapat membantu seseorang mengatasi dorongan self-harm dengan lebih efektif.
Pentingnya Perawatan Profesional
Meskipun distraksi dapat menjadi alat yang berguna dalam mengatasi self-harm, penting untuk diingat bahwa ini hanyalah salah satu bagian dari strategi pengelolaan kesehatan mental. Konsultasi dengan profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater sangatlah penting untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang tepat.
Self-harm dapat menjadi tantangan yang menakutkan dan melelahkan bagi banyak individu yang berjuang dengan masalah kesehatan mental.Â
Namun, dengan menggunakan strategi distraksi yang efektif, seseorang dapat membantu mengalihkan perhatian dari dorongan tersebut dan memperoleh kontrol atas emosi mereka. Penting untuk mengidentifikasi distraksi yang cocok dan efektif untuk situasi dan kebutuhan individu. Selain itu, konsultasi dengan profesional kesehatan mental adalah langkah yang penting dalam mengelola self-harm dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H