Mohon tunggu...
Erica AuliaWidiani
Erica AuliaWidiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writer - Content Creator - Businesswoman

Nama Lengkap : Erica Aulia Widiani | Seorang mahasiswa, menyukai tulis menulis dan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Emotional Sponge, Terlalu Berempati Itu Enggak Baik!

5 Desember 2021   18:21 Diperbarui: 5 Desember 2021   18:30 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah enggak kamu merasa down atau marah banget ketika ada temanmu yang bercerita tentang masalahnya padamu? Bahkan mungkin, setelah selesai ngobrol dan kamu pulang ke rumah pun, ceritanya masih terngiang di kepala dan emosimu jadi tidak stabil. Hati-hati lo, bisa jadi kamu termasuk orang yang memiliki emotional sponge!

Mempunyai empati terhadap suatu hal merupakan salah satu kelebihan yang baik. Kita bisa memahami perasaan seseorang yang sedang tertimpa masalah dan hal itu membuat kita tidak semena-mena men-judge suatu kejadian atau peristiwa. Akan tetapi, jika terlalu banyak emosi yang kita serap bisa juga berdampak buruk pada diri sendiri.

Ilustrasi: unsplash
Ilustrasi: unsplash

Apa Sih Emotional Sponge Itu?

Emotional sponge adalah istilah ketika kita terlalu menyerap emosi dari seseorang terlalu banyak sehingga membuat kita sendiri terlarut dalam emosi tersebut.

Seorang emotional sponge cenderung punya perasaan yang sensitif. Ia merasa perlu untuk memahami segala hal karena merasa bertanggungjawab atas permasalahan orang lain. 

Karakteristik Seorang Emotional Sponge

  1. Selalu berusaha mencari solusi untuk masalah orang lain
  2. Merasa kewalahan dengan emosi orang lain
  3. Selalu memprioritaskan orang lain
  4. Mudah dikelilingi oleh orang-orang toxic

Cara Mengatasi Emotional Sponge

  • Meluangkan waktu untuk sendirian

Melakukan me Time atau meluangkan waktu untuk sendirian adalah salah satu cara agar kita bisa terhindar dari distraksi emosi yang dibawa oleh orang lain. Sejenak kita bisa mengistirahatkan diri dengan menyingkirkan hal-hal yang mengganggu dan fokus dengan perasaan yang kita rasakan.

  • Meditasi

Meditasi merupakan alternatif yang dikatakan bisa membantu menenangkan pikiran. Tidak perlu melakukannya di tempat yang jauh, kita cukup mencari sudut di rumah kita yang cukup tenang dan nyaman. Lalu kita siap untuk melakukan meditasi.

  • Menerapkan mindfulness

Dengan belajar untuk fokus terhadap diri kita sendiri, fokus terhadap apa yang kita lakukan. Sedikit demi sedikit, pikiran tentang orang lain akan tersingkirkan dan kita akan menjadi lebih tenang.

  • Menjaga jarak dengan orang toxic

Ini yang sangat penting. Karena seorang emotional sponge selalu merasa bertanggungjawab atas orang lain, tak jarang orang-orang itu malah memanfaatkan empati yang kita punya. 

Ketika kita sadar bahwa itu sudah sangat tidak benar, perlahan-lahan mulailah untuk menjaga jarak dengan membatasi pertemuan atau komunikasi dengan mereka. 

Berbicaralah ketika mereka bertanya dan saat pembicaraan mulai intens berilah alasan untuk bisa segera pergi, agar kamu bisa mengendalikan emosimu sebelum terlalu banyak menyerap hal-hal negatif.

Kita selalu ingin tumbuh untuk bermanfaat bagi banyak orang. Tapi kita juga harus mengerti bahwa ada batasan untuk kita membantu orang lain. Akan lebih baik kalau kita melakukan yang terbaik untuk diri sendiri daripada harus menghabiskan energi dan tenaga untuk orang lain yang belum tentu menghargai apa yang kita lakukan untuk mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun