Mohon tunggu...
Erica AuliaWidiani
Erica AuliaWidiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writer - Content Creator - Businesswoman

Nama Lengkap : Erica Aulia Widiani | Seorang mahasiswa, menyukai tulis menulis dan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Regulasi Emosi, Selamat Datang Pribadi yang Lebih Tenang

19 Oktober 2021   20:29 Diperbarui: 20 Oktober 2021   11:15 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Regulasi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris "Regulation" yang artinya aturan. Dalam Wikipedia, regulasi berarti konsep abstrak pengelolaan sistem yang kompleks sesuai dengan seperangkat aturan dan tren.

Emosi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat. Definisi dari emosi sendiri menurut Prezz (1999) ialah  reaksi terhadap situasi tertentu oleh tubuh.

Menurut Gross (2007), regulasi emosi ialah strategi yang dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar untuk mempertahankan, memperkuat atau mengurangi satu atau lebih aspek dari respon emosi yaitu pengalaman emosi dari perilaku.

Selain itu, Walden dan Smith (dalam Anggreiny, 2014) menjelaskan bahwa regulasi emosi merupakan proses menerima, mempertahankan dan mengendalikan suatu kejadian, intensitas dan lamanya emosi dirasakan, proses fisiologi yang berhubungan dengan emosi, ekspresi wajah serta perilaku yang dapat diobservasi.

Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan secara sederhana bahwa regulasi emosi ialah keadaan atau proses dimana kita dapat mengontrol emosi dan menyesuaikannya tergantung dengan kondisi yang sedang kita hadapi. 

Karena emosi adalah sebuah perasaan yang tidak bisa dicegah munculnya, tapi kita bisa mengendalikan cara kita untuk menyalurkan emosi tersebut. 

Contohnya ketika ada seseorang yang tidak sengaja menumpahkan makananmu, padahal itu adalah makanan yang paling kamu suka. Perasaan yang otomatis muncul biasanya adalah rasa marah dan kesal. 

Bahkan mungkin saking kesalnya, kamu sampai ingin memukul orang tersebut. Hanya saja, kamu bisa mengendalikan respon kamu terhadap orang yang sudah menumpahkan makananmu. Apakah dengan benar-benar  memukulnya atau dengan memaafkannya dan membeli lagi makanan yang baru.

Gimana Cara Buat Regulasi Emosi?

Ada beberapa cara yang bisa kita terapkan untuk meregulasi emosi;

  • Mengenali emosi yang sedang kita rasakan

Ketika sedang mengalami masalah yang membuat emosi kita muncul, kita harus bisa mengenali emosi yang kita rasakan saat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun