dahulu... aku kerap menunggu tangisnya dimalam hari,
saat beliau mengira kami ketiga putrinya telah lelap...
padahal aku masih belum tertidur sebab menatapi tubuhnya yang lelah seharian mencari nafkah hingga malam larut.
Melintas raut wajahnya ketika menyebut namaku dan saudaraku di sujud malamnya.
Airmatanya meleleh di pipi kerutnya yang cantik,
dan aku tahu senyumnya yang manis diujung bibirnya.
Beliau wanita tangguh dan seorang ibu yang berkharisma.
Sesalku hilang...
Aku harus mencontohnya
menyikapinya...