Semarang -- Kelurahan Jabungan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang memiliki kemiringan lereng yang cukup tinggi dan juga beda elevasi yang cukup mencolok. Menurut Bapak Sambari, sering terjadi longsor di Kelurahan Jabungan ketika musim penghujan dan materialnya menutupi hingga setengah jalan raya.
Adanya gerakan tanah di daerah ini mengakibatkan jalan mudah retak dan mengalami pelengkungan karena tanah yang kurang stabil, retakan besar yang terjadi pada SDN Jabungan, dan longsoran ketika musim hujan.
Dalam analisis zona kerawanan gerakan tanah ini menggunakan beberapa parameter yaitu geologi atau resistensi litologi, curah hujan, kelerengan, dan juga tata guna lahan. Hasil dari peta kerawanan gerakan tanah ini menunjukkan daerah yang memiliki kerawanan sangat rendah hingga tinggi. Wilayah yang memiliki kerawanan tinggi terdapat pada sekitar tebing yang berada di sepanjang jalan Jabungan.
Dari permasalahan bencana gerakan tanah ini dapat dilakukan upaya mitigasi dan penanggulangan yang tepat. Dengan adanya peta kerawanan tersebut juga dapat memberikan pertimbangan untuk pengelolaan desa kedepannya.
Selain dari permasalahan bencana, ada pula permasalahan terkait covid-19 dimana kurangnya kesadaran akan pelaksanaan 5M yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun tentunya lebih efektif dibandingkan hanya dengan air saja karena dapat menghilangkan kuman dan virus.
Sosialisasi tentang pembuatan sabun cuci tangan dilakukan kepada warga Kelurahan Jabungan dengan menggunakan video YouTube tentang cara pembuatan yang dapat mudah diikuti, terdapat poster yang berisi alat, bahan, cara pembuatan, dan juga cara mencuci tangan yang baik, serta pembagian sabun cuci tangan.
Eri Alawiyah -- FT