Eri Hartono
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Ahmad Dahlan
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN PADA MASA PANDEMI DI KEBUMEN
Pada saat ini Pendidikan di Indonesia sedang terjadi masalah akibat terjadinya wabah penyakit yaitu corona virus. Jika dahulu proses pembelajaran dilakukan dengan cara datang ke sekolah atau tatap muka namun, sekarang proses pembelajaran dilakukan dengan metode daring. Dengan adanya wabah ini proses pembelajaran di seluruh dunia dan terutama di Indonesia mengalami masalah dalam proses belajar mengajar.Â
Permasalah ini dapat kita atasi dengan cara metode pembelajaran jarak jauh atau daring. Proses ini di anggap efektif oleh pemerintahan di tengah merebaknya virus corona, namun ada juga permasalahan yang terjadi di kalangan siswa siswi saat pembelajaran jarak jauh dilakukan.
Pembelajaran jarak jauh adalah pendidikan yang diajarkan dari jarak jauh, tanpa ruang kelas secara fisik dan pembelajaran mengandalkan dengan adanya internet yang lancar. Model pembelajaran merupakan suatu cara yang dapat dilakukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, yang melibatkan siswa siswi sebagai penerima pengetahuan.Â
Sedangkan metode pembelajaran adalah suatu alat dalam pelaksanaan pendidikan untuk menyampaikan materi. Seperti penjelasan materi, demonstrasi, diskusi, simulasi,dan sebagainya.Â
Sehingga kita dapat simpulkan bahwa model pembelajaran merupakan rencana  yang akan di lakukan dalam pembelajaran dan metode pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk mendukung berlangsungnya model pembelajaran.Â
Namun ada juga para siswa yang tidak melanjutkan sekolahnya akibat dari wabah pandemi ini.dari data yang di keluarkan oleh Data Pokok Pendidikan [ DAPODIK ] menyebutkan bahwa angka putus sekolah pada tahun ajaran 2020/2021 tercatat ada banyak siswa yang tidak melanjutkan Pendidikannya yaitu sebanyak 959 siswa SD di kabupaten Kebumen. Dan untuk siswa SMP sebanyak 2.415 siswa.Â
Peranan orang tua juga penting dalam proses pembelajaran jarak jauh ini agar para siswa siswi mereka lebih giat dalam belajar dan orang tua harus selalu mendukung anaknya.Â
Disdik kebumen juga sudah bekerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia [ PGRI ] untuk pembelajaran jarak jauh kepada guru agar pembelajaran ini di lakukan secara optimal, hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan keterampilan guru untuk mengajar anak muridnya secara interktif walaupun secara daring. Â
Pemberian tugas pada saat jarak jauh juga merupakan materi pada LKS juga berpedoman pada materi yang sedang di pelajari dan juga pada buku paket siswa dan materi yang berada di youtube. Namun pembelajaran jarak jauh yang di laksankan kini juga mengalami banyak kendala pada siswa siswinya dan juga bisa jadi gurunya tersebut.Â
Adapun kendala kendala yang di alami oleh para siswa yaitu 1] sinyal yang di pakai kurang lancar sehingga para murid sulit untuk melaksanakan tugas atau juga mengerjakan tugas yang di berikan oleh gurunya. 2] handphone yang tidak memadai, para siswa juga kadang mengeluhkan kondisi hpnya yang tidak lancar saat mengoprasikan hpnya karena lag ataupun hp yang biasanya di pakai bersaaman dengan orang tua dan kakaknya sehingga, para murid selalu diburu waktu untuk mengerjakan tugasnya agar handphonenya bisa di pakai secara bergantian. 3] guru yang sulit mengerti akan internet dan metode pembelajaran jarak jauh sehingga, metode pembelajaran jarak jauhnya sulit untuk di pahami oleh para siswa siswinya karena mengajarkannya yang salah, dan guru yang selalu memberikan tugas yang banyak.Â
Oleh karena itu para guru seharusnya lebih memperhatikan murid muridnya agar tidak menjadi beban pikiran oleh para murid yang sulit menerima materi lewat metode pembelajaran jarak jauh ini. 4] tekhnologi handphone yang tidak mendukung adanya internet.
Dari beberapa masalah tersebut adapun solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut yaitu jika internet yang kurang mendukung sebaiknya para murid ke tempat wifi ataupun meminjam hp orang tuanya yang memiliki koneksi internetnya lancar. Dan jika handphone di pakai bersamaan maka siswa harus bisa membagi waktunya secara optimal agar tugas bisa dikerjakan dengan baik.Â
Dan guru harus lebih belajar tentang internet, bisa mengembangkan ide kreatif yang bisa membuat belajar mengajar menyenangkan kemudian guru juga harus bisa memberikan tugas dan tidak terlalu banyak kepada para siswa siswinya oleh karena itu guru juga harus memberikan jangka waktu yang lebih Panjang untuk pengumpulan tugasnya sesuai yang telah di sepakati oleh guru dan para siswa siswinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H