Mohon tunggu...
Eri NurTriana
Eri NurTriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis

saya adalah seorang mahasiswa jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Adanya Vaksin Covid-19 Menuai Pro dan Kontra

11 Agustus 2021   12:35 Diperbarui: 11 Agustus 2021   16:02 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta -- Vaksin Covid-19 ini ramai di perbincangkan oleh masyarakat Indonesia, karena masyarakat sekarang dilanda kecemasan dan keraguan dengan adanya wajib vaksin Covid-19. Tak terkecuali masyarakat Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Pada hari Selasa, (10/8/2021) terdapat masyarakat yang merasakan cemas karena adanya wajib vaksin.

Semenjak adanya virus covid-19 segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat guna untuk mencegah terjadinya penyebaran virus covid-19. Salah satunya pemerintah rela menghabiskan dana yang jumlahnya triliunan untuk mendapatkan Vaksin yang datang dari China.

Namun, masih saja menuai pro dan kontra dari berbagai masyarakat tentang adanya vaksin. Beberapa masyarakat mendukung dan mengikutinya secara antusian namun ada juga yang merasakan kecemasan dan ragu bahkan ada juga yang menolak adanya vaksin. 

Masyarakat memiliki berbagai alasan terkait adanya vaksinasi covid-19, Diana Nur Jannah (21 tahun) yang antusias karena adanya vaksinasi dan tuntutan dari pekerjaannya untuk segera vaksin.

"Saya bekerja dan di kantor tempat saya bekerja diwajibkan mengikuti vaksinasi yang dianjurkan pemerintah. jadi saya melakukan vaksin, tapi menurut saya bagus si vaksin untuk menambah imun di tubuh dan menghindari resiko tertular Covid-19." Ujar Diana Nur Janah sebagai peserta vaksin, pada selasa (10/8/2021).

Diana juga menambahkan bahwa selain melaksanakan vaksin Covid-19, ia juga sesering mungkin mengkonsumsi makanan yang sehat dan vitamin untuk menambah imunnya.

"selain itu juga saya sangat menjaga pola makanan yang sehat dan sesering mungkin mengkonsumsi vitamin C untuk menambah imun tubuh saya, saya juga sering minum air putih hangat yang banyak agar tidak mudah tertular covid-19" Ujar Diana Nur Janah yang akrab disapa diana.

Berbeda dengan Alda Safitri (23 tahun) yang sangat menolak adanya vaksin.

" kalau saya sangat menolak adanya vaksin, saya datang ke Puskesmas Tanjung Barat hanya untuk menemani Ibu saya yang akan di vaksin karena tuntutan dari tempat kerjanya." Ujar Alda Safitri sebagai pendamping peserta vaksin pada selasa (10/8/2021)

Alda juga menambahkan bahwa ia menolak untuk di vaksin karena adanya berita orang meninggal karena vaksin, bahkan temannya pun merasakan efek samping setelah di vaksin sehingga ia takut di vaksin.

"saya menolak di vaksin karena beredarnya berita orang yang meninggal setelah vaksin dan teman saya juga ada yang merasakan efek samping setelah vaksin, efek sampingnya itu demam dan pusing selama 3 hari, jadi saya takut untuk di vaksin" Ujar Alda.

Di puskesmas Tanjung Barat, dokter selalu menanyakan apakah pasien ada yang memiliki penyakit kronis, atau memiliki riwayat penyakit kronis. Pasien juga akan di tensi sebelum di vaksin dan di tanyakan apakah pernah terkena Covid-19 serta akan di tanyakan apakah pasien saat itu sedang merasakan batuk, pilek, sakit tenggorokan, pusing ataupun demam.

Setelah vaksin Covid-19 pasien akan di berikan surat vaksin yang berisi kapan dosis kedua itu dilakukan dan juga terdapat bila pasien ada yang merasakan efek sampingnya segera menghubungi nomor yang tertera pada kertas tersebut. Petugas juga selalu mengingatkan bila merasakan efek samping seperti kejang-kejang, demam, pusing dan sebagainya segera menghubungu nomor yang tertera di bawah kertas tersebut.

Dokter Apriliyani (35 tahun) mengatakan bahwa pasien sebelum di vaksin akan ditanyakan dengan beberapa pertanyaan, dan memeriksa keadaan pasien nya.

"saya selalu menanyakan kepada pasien apakah memiliki penyakit darah tinggi, jantung, asma. Bila memiliki penyakit tersebut pasien diharuskan untuk konsultasi ke dokter. Setelah itu saya akan memeriksa tekanan darahnya." Ujar Apriliyani sebagai dokter vaksin Covid-19.

Apriliyani menambahkan bahwa bila terdapat pasien yang merasa kurang sehat, maka akan di arahkan untuk konsultasi ke poli umum di Puksesmas Tanjung Barat.

"saya juga akan menanyakan apa yang sedang dirasakan oleh pasien bila merasa kurang sehat seperti pilek, demam, pusing maupun demam akan saya arahkan untuk memeriksakan diri terlebih dahulu ke poli umum di puskesmas ini. Bila layak untuk dilakukan vaksin akan segera saya vaksin" Ujar April.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun