Layover, album yang benihnya mulai disemai sejak sekitar tiga tahun lalu itu akhirnya mekar, tanpa lagu ciptaan penyanyinya, tanpa kolaborasi dengan artis lain, dan tanpa koreografi yang spektakuler. Tanpa ..., tanpa ..., dan tanpa ... itu ternyata tidak menjadi nilai minus, tetapi justru menghasilkan album yang setiap lagunya menghanyutkan.
Album itu muncul dalam "kesederhanaan" seorang Kim Taehyung, sesederhana tema yang diusungnya: memperkenalkan seorang Kim Taehyung, alias V, yang kerap slow motion, santai, dan bebas berekspresi, bahkan cenderung semaunya.
Lalu, mengapa tidak ada lagu ciptaannya yang menunjukkan ke-V-annya? Saya termasuk penggemar yang sedikit kecewa (sedikit saja) karena ia tak menuntaskan lagu-lagu ciptaannya, yang cuplikan-cuplikannya sempat ia bocorkan dan bahkan sudah "terarsip" di dunia maya.
Namun, apalah cinta tanpa pemakluman. Saya memaklumi kesulitannya menyelesaikan lagu-lagunya saat harus pula berpacu dengan jadwal dari agensi Hybe yang padat merayap menjelang wajib militer yang harus ditunaikan oleh personel BTS satu per satu. Sesuai dengan karakternya yang slow motion dan santai, maklumlah ia tak mau bekerja dalam ketergesaan dan tekanan.
Akhirnya, ia pun menerima tawaran lagu-lagu yang ternyata ia sukai. Ternyata pula, ia dapat mengembuskan roh V dalam lagu-lagu itu, yang ia urutkan dalam rangkaian fase patah hati: "Rainy Days" yang berhujan rindu, "Blue" yang pilu, "Love Me Again" yang merajuk, "Slow Dancing" yang berusaha menghalau gundah, dan "For Us" yang masih penuh harap.
Kemudian, pilihan untuk tidak berkolaborasi dengan artis lain adalah langkah berani dan agak mengejutkan (bagi saya). Pada saat personel lain di BTS menjadikan proyek solonya sebagai kesempatan berduet dengan penyanyi idolanya atau penyanyi yang sedang populer yang dapat meningkatkan "daya ledak" lagu mereka di berbagai tangga lagu dunia, Kim Taehyung bergeming. Ia setia pada niat awalnya: pada album solo pertamanya ia ingin menunjukkan siapa dirinya sebagai musisi dan artis. Hanya dirinya. Ia tampak tidak peduli dengan tangga lagu. Ia hanya ingin orang menerimanya dengan karyanya. Sebagai satu-satunya personel BTS yang tidak berkolaborasi dengan artis lain, V telah berani untuk berbeda dan tidak terbawa arus utama. Saya: makin cinta.Â
Langkah itu juga sebenarnya agak mengejutkan karena dalam berbagai kesempatan ia tampak menunjukkan minat yang tinggi terhadap beberapa artis, misalnya Giveon atau Lady Gaga. Sesungguhnya pula, saya sedikit berharap ia berduet dengan artis besar supaya makin banyak orang merasakan vokalnya yang menghunjam itu. Namun, ia punya caranya sendiri yang berani dan percaya diri. Salut.
Bagi yang tidak tahu-menahu tentang BTS atau K-Pop, dengan senang hati saya kabarkan tentang Kim Taehyung: Kim Taehyung itu tidak hanya berbeda dalam proyek album solonya, tetapi ia memang berbeda sejak mula jika dibandingkan dengan keenam personel lain dalam BTS: ia memiliki vokal dan warna suara serta selera musik yang berbeda, unik. Vokal baritonnya sangat dalam, menghunjam, dengan rentang yang lebar. Selain itu, ia kerap dijuluki "old soul" karena ia menyukai jazz dan memiliki "koleksi" lagu/musik lawas dalam daftar putarnya. Kesukaannya pada jazz ditambah dengan ketertarikannya untuk memainkan saksofon.Â
Satu lagi yang di luar dugaan saya, tetapi juga menunjukkan kepercayaan diri V untuk menafikan hal yang dapat menambah daya tarik proyek solo albumnya, yaitu koreografi yang identik dengan BTS dan K-pop. Tidak ada koreografi yang spektakuler untuk lagu-lagunya, hanya ada tarian freestyle untuk lagu "Slow Dancing". Ia begitu keukeuh pada keinginannya agar orang-orang fokus pada musik, vokal, dan video musiknya saja.
Video musik? Ya, ia tampak ingin menyampaikan pesan dan bercerita melalui video musik. Oleh karena itu, ia membuat video musik untuk setiap lagu dalam Layover. Video musik "Love Me Again" menampilkan Kim Taehyung, sang penyanyi solo. Dalam video musik "Rainy Days" yang artistik, ia menunjukkan Kim Taehyung sebagai orang biasa yang sedang patah hati. Aktingnya dalam video musik "Blue" berhasil membersitkan rasa penasaran penggemar yang ingin melihat aktor Kim Taehyung beraksi di K-drama atau layar lebar. Dalam video musik "Slow Dancing", Taehyung yang flamboyan mengajak penggemar musiknya untuk menikmati hidup di alam bebas yang indah. Video musik "For Us" menjadi kaleidoskop proses kreatifnya saat ia membuat video musik "Love Me Again" hingga "Slow Dancing".
Walaupun ia tampak puas dengan lagu-lagunya yang tak berkoreografi, dalam wawancaranya dengan IU, ketiadaan koreografi khusus itu ternyata menjadi satu "penyesalan" baginya dan, lagi-lagi, bagi saya. Saya tuh ingin kebisaan V dapat ditampilkan semua di album debut ini. Aneh memang. Saya, si penggemar, tak sabar dan ambisius, sementara Taehyung, sang artis, begitu penuh rencana dan sabar juga setia mengeksekusi rencana itu tahap demi tahap, perlahan, dan santai.
"Kesantaian" juga terlihat dari agenda promosi yang dilakukan Taehyung: "santai" dalam rancangan skala promosi, tetapi ngebut dalam frekuensi kemunculan di publik domestik. Dalam Suchwita pun, ia mengakui bahwa ia tidak merencanakan promosi dalam skala global. Ia tidak terpengaruh dengan langkah promosi personel BTS lainnya yang merambah Amerika, misalnya dengan bertamu di The Tonight Show Starring Jimmy Fallon, tampil di Good Morning America, atau pentas di Lollapalooza. Untuk album perdananya ini, ia tampak hanya ingin "berasyik masyuk" dengan Army di negara tercintanya. Itu terlihat dari serangkaian promosi yang bertubi-tubi di berbagai platform musik dan acara di Korea: Music Bank di KBS, Mnet K-Pop, NPOP, Tiny Desk Korea, Suchwita, IU's Palette, You Quiz on The Block, Running Man, K-Pop ON! Spotify, Pixid, dan Dingo Story. Selain itu, di kanal YouTube BangtanTV ia juga muncul dalam V 20 Second Live @ Gangneung dan sesi band live untuk lagu "Love Me Again" dan "Slow Dancing", dengan kejutan memainkan saksofon di akhir lagu "Slow Dancing" (cherry on top pisan). Terakhir, V menggelar temu penggemar bertajuk Vicnic di Teater Peace Open-Air di Universitas Kyung Hee. Di luar Korea, ia hanya berpromosi di Jepang, negara dengan massa Army yang besar, dalam platform musik First Take dan bertamu dalam gelar wicara di Nippon TV dan Mezamashi TV.
Baiklah, Mr. Kim Taehyung, saya mengerti maksudmu, merasakan indahnya lagumu, dan menikmati setiap performamu. Debut pertama ini kau hanya ingin menjadi dirimu seutuhnya dan mempersembahkan dirimu itu untuk publik terdekatmu. Apa yang kaunyanyikan dengan hatimu telah pula sampai ke hati para penggemarmu. Penggemarmu pun senang melihatmu yang begitu menikmati setiap performamu.
Bagi saya, Layover telah menerbangkan berbagai rasa. Namun, rasa-rasa itu terjalin dalam satu cerita. Cerita yang dinarasikan dalam lagu dan vokal yang indah. Setiap lagu memiliki keindahannya masing-masing dan setiap penggemar, bahkan sang penyanyi, memiliki lagu favorit masing-masing pula. Sang penyanyi memilih "Slow Dancing" sebagai lagu favoritnya yang memang dirilis tepat pada saat peluncuran Layover, 8 September 2023. Maaf, Sir Kim Taehyung, lagu favorit saya tetap "Love Me Again".
Di antara semua rasa dalam Layover, masih ada rasa penasaran: bagaimana kalau tanpa ..., tanpa ..., dan tanpa ... dalam Layover itu menjadi ada ..., ada ..., dan ada ... dalam album berikutnya? Entah kapan album berikutnya akan menjadi nyata, tetapi rasanya saya akan menyambutnya dengan sukacita.
Selamat, Kim Taehyung! Kau telah meraih capaian solo sebagai artis. Terima kasih, telah menghadirkan Layover, Sir. Aku menantikan karya-karyamu selanjutnya. Borahae.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H