Dalam sebuah acara, keberadaan MC (Master of Ceremony) tentu sangat penting demi berjalannya acara dengan lancar. MC bertugas sebagai penghubung antara pengisi acara dengan para penonton atau peserta kegiatan. Jika acaranya besar, biasanya jumlah MC lebih dari satu. Begitu pula dalam skala kecil, biasanya hanya menyediakan satu MC, namun tergantung kebutuhan acara juga.
Sebagai seorang introvert, saya cukup "takut" dan "khawatir" dengan keberadaan MC dalam sebuah acara. Apalagi kalau saya duduk di barisan paling depan yang membuat jantung berdetak tak karuan ketika MC berinteraksi dengan peserta kegiatan. Beberapa kali saya menghadiri sebuah acara ketika di kampus. Ketika kebagian bangku paling depan, kadang saya selalu pura-pura memainkan HP ketika MC mencoba berinteraksi.
Banyaknya orang dan suara gemuruh tentu membuat seorang introvert kehabisan energinya dan segera ingin pergi dari kegiatan tertentu. Apalagi kalau berhubungan dengan MC, saya pasti mengkhawatirkan beberapa hal berikut ini.
#1 Menyanyikan yel-yel sambil bergerak
Biasanya untuk mencairkan suasana dan sambil menunggu pembicara datang, biasanya seorang MC akan menyanyikan yel-yel bersama para peserta. MC akan mempraktikkan yel-yel tersebut sebelum peserta mengikutinya. Menyanyikan yel-yel dengan gerakan menjadi hal yang paling saya hindari sebagai introvert. Saat mempraktikkannya, seorang introvert pasti terlihat antara mau dan tidak mau karena merasa malu dengan yang lainnya.
Seorang introvert khawatir diperhatikan oleh orang lain, padahal sebenarnya itu hanya perasaan saja. Tidak ada yang peduli dengan gerakanmu karena masing-masing peserta pasti sibuk dengan gerakannya masing-masing. Namun, tetap saja, hal itu sungguh menguras energi dari seorang introvert.
#2 Sesi peregangan ketika break acara
Saat acara sedang break, MC tidak akan tinggal diam, terlebih kalau peserta tidak diperkenankan untuk keluar ruangan. Nah, agar membuat para peserta relaks, setiap MC akan meminta para pesertanya berdiri untuk peregangan agar tidak terlalu stres atau capek duduk berjam-jam. Tak jarang peserta harus sedikit menggeser setiap kursinya agar ada ruang yang cukup untuk bergerak.
Sesi peregangan ini juga kadang bikin seorang introvert seperti saya merasa cukup terganggu apalagi harus berinteraksi dengan peserta lainnya seperti memijat pundak orang di depannya. Tidak masalah kalau saya kenal dengan teman sebangku saya, tapi beda halnya kalau tidak terlalu kenal. Kadang MC juga sering iseng dengan menambahkan gerakan yang konyol sehingga membuat introvert semakin merasa tertekan. Hahaha.
#3 Momen MC memilih peserta secara random untuk mengungkapkan kesan dan pesan acara
Ketika acara akan selesai, seorang MC biasanya akan menanyakan kesan dan pesan acara yang sudah diselenggarakan kepada para peserta. Kalau ada peserta yang mau bercerita, seorang introvert akan merasa sangat lega. Berbeda ketika tidak ada satu peserta pun yang bersedia untuk mengungkapkan kesan dan pesannya. Nah, biasanya MC akan memilih peserta secara random dalam forum, entah secara online ataupun offline.
Hal inilah yang biasanya saya takutkan, sebab khawatir malah saya yang kena, meskipun kemungkinannya sangat kecil mengingat banyaknya peserta. Untuk menghindari kegugupan, saya biasanya akan memainkan ponsel ataupun pura-pura tenang agar MC tidak terlalu notice dengan keberadaan saya. Biasanya saya lebih khawatir ketika kegiatan ini dilakukan secara online, apalagi kalau saya termasuk peserta yang jarang berinteraksi. Auto deg-degan.
Nah, itulah beberapa hal yang ditakutkan oleh seorang introvert seperti saya ketika menghadiri sebuah acara. Peran MC memang terkadang membuat introvert merasa ketar-ketir ketika sesi interaksi dengan peserta di dalam sebuah acara.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H