Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

3 Hal yang Harus Kamu Pertimbangkan Sebelum Memutuskan Jadi Guru SD

28 September 2024   17:15 Diperbarui: 7 Oktober 2024   15:47 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak SD (Unsplash/Syahrul Alamsyah Wahid)

Menjadi guru merupakan salah satu profesi yang cukup menantang. Tidak semua orang bisa menjadi guru karena banyak tuntutan yang harus dipenuhi. Sebab, selain mengajar di dalam kelas, seorang guru juga harus disibukkan dengan segala bentuk administrasi. 

Tak jarang banyak guru yang tertekan karena beban administrasi sehingga ketika mengajar di kelas menjadi tidak maksimal.

Guru SD adalah profesi yang paling sering dicari setiap tahunnya. Bisa dibilang bahwa calon sarjana PGSD atau bidang pendidikan tidak perlu khawatir mengenai lowongan pekerjaan sebagai guru. 

Meskipun begitu, nyatanya masih banyak lulusan pendidikan yang ogah untuk menjadi guru dan memilih pekerjaan lain. Kendati demikian, setiap tahunnya jumlah guru memang semakin bertambah.

Mengajar murid SD tentu berbeda dengan mengajar di jenjang SMP dan SMA. Sebab, rata-rata usia anak SD masih di bawah 12 tahun, meskipun beberapa ada yang lebih dari itu terutama kelas 6. Jadi guru SD tentu tidak mudah, maka dari itu kamu harus mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan jadi guru SD.

#1 Karakter murid SD berbeda dengan murid SMP dan SMA

Berbeda dengan SMP dan SMA/SMK yang masing-masing memiliki 3 jenjang, di SD mempunyai 6 jenjang yang tentunya jarak usia antara murid kelas 1 dengan kelas 6 berbeda jauh. 

Murid kelas 1 SD tentu merupakan peralihan dari TK atau PAUD yang emosinya masih belum stabil. Bisa dibilang kelas 1 sampai 3 SD masih butuh bimbingan ketika belajar di kelas, sebab beberapa di antaranya ada yang masih manja.

Mengajar murid kelas 1 tentu akan berbeda ketika mengajar murid kelas 6 yang usianya sudah menuju remaja. Kamu harus siap dengan segala konsekuensi di kelas. Terlebih jika kamu adalah Gen Z, maka harus sering-sering bersabar ketika mengajar murid SD yang kadang tantrum tidak jelas, tiba-tiba ingin pulang, dan tingkah lainnya yang bikin pusing kepala.

#2 Harus siap jika anak-anak manja dan nempel dengan kamu

Rata-rata anak SD masih manja dan haus akan kasih sayang. Terlebih ketika kamu mengajar di sekolah swasta, pasti akan lebih banyak tipe muridnya. Fenomena murid yang nempel dan manja terhadap gurunya sudah menjadi pemandangan yang biasa. Kamu harus bisa memosisikan diri sebagai orang tua kedua bagi para siswa di kelas.

Kamu dituntut paham dengan karakter setiap siswa, terutama mereka yang tidak memiliki orang tua lengkap. Sikap manja murid kepada gurunya bukanlah sesuatu yang aneh, itu artinya kamu memang disukai oleh murid tersebut. Kalau ternyata kamu tidak suka dengan anak kecil, lebih baik urungkan niat untuk menjadi guru SD daripada tersiksa setiap hari.

#3 Jangan heran kalau tiap hari ada saja anak yang nangis

Anak-anak SD biasanya emosinya masih belum stabil. Mereka akan lebih mudah menangis ketika ada hal-hal yang membuat dirinya tertekan atau bikin kesal. Bahkan ada saja murid yang menangis hanya karena hilang pensilnya atau tersungkur ketika sedang bermain dengan teman-temannya. Hal yang menjadi tantangan ketika ada murid yang berkelahi sampai menangis dan sulit untuk diredakan.

Saya pernah mengalami hal-hal seperti itu ketika mengajar anak kelas 4 SD. Di setiap kelas pasti ada saja murid yang gampang menangis, murid yang sulit berinteraksi dengan murid lainnya, sampai murid yang sering buat kekacauan. Mau istirahat sebentar saja pasti ada yang mengganggu. Pokoknya, harus banyak-banyak sabar, deh.

Menjadi guru tentunya tidaklah mudah, terutama ketika kamu ditugaskan sebagai guru SD, apalagi di jenjang bawah seperti kelas 1 sampai 3. Butuh teknik-teknik mengajar yang sesuai agar murid dapat mengerti apa yang disampaikan di dalam kelas. Tambahannya, kamu harus sering sabar dengan segala tingkah muridmu baik di dalam maupun di luar kelas.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun