Sebagian besar wilayah di Indonesia sudah memasuki musim hujan. Ini artinya orang-orang perlu siap sedia jas hujan ketika bepergian terutama mereka yang menggunakan sepeda motor. Meskipun waktu hujannya masih belum menentu, jas hujan harus selalu dibawa agar tidak terkena hujan di tengah jalan.
Ketika musim hujan mulai datang, aktivitas masyarakat tentunya menjadi terganggu. Mulai dari pekerja, anak sekolah atau mahasiswa, sampai para pedagang. Tak jarang ada juga anak sekolah yang terpaksa tidak masuk sekolah karena hujan terlalu deras. Ada pula pekerja yang terjebak banjir ketika hendak berangkat bekerja.
Walaupun kita bisa memakai jas hujan ketika hujan, namun keadaan hujan yang deras tentu cukup berbahaya ketika berkendara di jalanan, terlebih disertai petir. Biasanya para pengendara akan mencari tempat untuk berteduh sampai hujannya reda atau mengecil. Setiap pengendara tentu akan memilih tempat yang aman dan nyaman untuk berteduh di kala hujan seperti daftarnya berikut ini.
Kasta paling mudah dicari dan sering digunakan: depan minimarket
Tempat yang paling sering dimanfaatkan para pengendara untuk berteduh saat hujan yaitu minimarket. Saat hujan deras turun, biasanya setiap minimarket akan dipenuhi oleh para pengendara motor yang numpang untuk berteduh. Alasannya, halaman minimarket biasanya sangat luas sehingga cukup untuk menampung banyak orang yang ingin berteduh. Jumlah minimarket yang banyak juga menjadi faktor orang untuk berteduh di sana.
Selain itu, di minimarket juga biasanya disediakan kursi bagi para pengunjungnya. Terlebih, kita bisa sekalian untuk membeli minuman atau makanan ringan di dalam minimarket. Di depan minimarket juga sering ada penjual jas hujan bagi para pengendara yang memang tidak membawa jas hujan. Saya pernah membeli jas hujan di depan minimarket dengan harga Rp15 ribu.
Kasta paling sering digunakan kedua namun letaknya tidak semua di pinggir jalan: masjid
Saat hujan deras, masjid juga bisa menjadi pilihan tempat untuk berteduh asalkan selalu mengutamakan kebersihan. Ketika hendak masuk ke dalam masjid, simpan sepatu di rak dan cuci kaki terlebih dahulu. Selain itu, kamu juga bisa sekalian salat apabila kebetulan belum salat. Jika belum azan, kamu bisa menunggunya sambil menunggu hujan reda.
Biasanya para pedagang keliling akan berteduh di area masjid kalau terjebak hujan. Area masjid yang luas tentu bisa dimanfaatkan orang-orang yang terjebak hujan untuk berteduh sejenak. Sama seperti minimarket, masjid juga jumlahnya banyak. Bedanya, ada masjid yang di pinggir jalan, ada juga masjid yang masuk ke dalam gang sehingga tidak diketahui oleh banyak orang.
Kasta paling dicari tapi agak sulit didapatkan: warung atau depan bangunan kosong
Warung kosong atau bangunan yang kosong juga sering digunakan oleh orang-orang untuk berteduh. Untuk mendapatkan tempat ini, kita harus jeli melihatnya di pinggir jalan karena mendapatkan lahan kosong untuk berteduh cukup sulit. Apalagi jumlah bangunan kosong di pinggir jalan cukup sedikit sehingga menyulitkan pengendara yang hendak berteduh. Alhasil, mereka memilih tempat yang ramai orang seperti minimarket.
Kasta mudah didapatkan tapi jarang digunakan: depan rumah makan
Rumah makan menjadi salah satu tempat yang mudah didapatkan di sepanjang jalan. Meskipun begitu, tidak banyak orang yang menggunakan tempat ini untuk berteduh saat hujan. Sebab, kalau berteduh di depan rumah makan rasanya agak kurang cocok kalau tidak masuk ke dalam untuk memesan makan. Lagi pula, kalau hujan tempat parkirnya juga pasti sudah penuh.
Kalau mau berteduh di rumah makan, sebaiknya pesan makanannya juga karena tidak enak dengan pemilik. Akan ada perasaan malu juga kalau berdiri di depan orang-orang yang sedang menyantap makanan. Apalagi kalau satpam mengusir kita karena bikin sempit saja karena tidak pesan. Wah, malunya bakal berkali-kali lipat, sih.
Itulah beberapa tempat yang paling sering digunakan sampai jarang digunakan oleh orang-orang yang hendak berteduh ketika hujan. Jika hujan deras disertai petir, alangkah baiknya kalian memang mencari tempat untuk berteduh agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H