Membaca buku merupakan aktivitas yang dapat menambah pengetahuan kita. Dengan membaca buku, kita juga bisa menenangkan pikiran karena diri sudah terfokus akan bacaan yang ada di depan mata.Â
Setiap orang memiliki seleranya masing-masing dalam membaca buku. Ada yang gemar membaca buku fiksi, ada pula yang senang membaca buku-buku non-fiksi untuk menambah pengetahuan.
Saya merupakan tipe penggemar buku-buku fiksi seperti novel terutama dengan genre misteri dan romansa. Membaca novel di saat senggang dapat membuat hati damai.Â
Apalagi kalau ditemani dengan kopi dan camilan yang membuat aktivitas membaca buku menjadi lebih syahdu. Saking seriusnya membaca buku, hingga tidak terasa waktu yang dihabiskan sudah begitu lama.
Meskipun membaca buku adalah hal yang positif, namun ternyata ada beberapa dosa yang kerap dilakukan oleh para pembaca.Â
Entah itu dosa kecil sampai dosa besar yang sejatinya tidak disadari oleh si pembaca. Berikut merupakan dosa kecil sampai besar yang kerap dilakukan oleh para pembaca buku.
#1 Spoiler ke teman yang hendak membaca buku yang sama
Spoiler adalah hal yang sangat dibenci oleh para pembaca buku. Meskipun spoiler masih tergolong dosa kecil, tetap saja perilaku ini sangat membuat jengkel orang yang hendak membaca buku tersebut.Â
Apalagi kalau kita sudah baca setengah isi buku, lalu tiba-tiba teman malah menceritakan secara detail isi buku atau novel yang baru saja dibacanya. Detik itu juga pasti langsung bad mood, sih.
#2 Iseng membaca halaman terakhir karena terlalu penasaran
Buku-buku fiksi memang memiliki daya tarik tersendiri karena cerita yang dibangun kerap kali membuat penasaran para pembacanya.Â
Saya pun kadang suka ingin membaca halaman terakhirnya meskipun baru menyelesaikan setengah dari isi buku tersebut saking penasarannya.Â
Membaca halaman terakhir di kala perjalanan masih setengah tentu merupakan dosa kecil yang harus dihindari karena akan mengurangi minat dalam membaca.
#3 Membeli buku bajakan dengan dalih murah
Kita masuk ke dosa besar para pembaca buku, yakni membeli buku bajakan. Membeli buku bajakan merupakan perilaku yang sangat tidak terpuji sebab hal tersebut bisa merugikan penulis dan juga pihak penerbit.Â
Penulis sudah capek-capek mengumpulkan ide dan menyelesaikan tulisan dalam waktu yang tidak sebentar, namun kamu malah membeli buku bajakan secara online dengan dalih murah.
Mulai sekarang, lebih baik kamu hindari untuk membeli buku bajakan demi mendukung penulis dan penerbit kita.Â
Membeli buku bajakan berarti kamu mendukung perilaku yang menyalahi Undang-Undang. Kalau belum ada dananya, lebih baik menabung terlebih dahulu sampai bisa membeli buku yang kamu inginkan.
#4 Membagikan isi buku dalam bentuk konten video tanpa persetujuan penulis dan penerbit
Dosa besar lain yang masih dilakukan oleh para pembaca tak bertanggung jawab adalah membuat konten di media sosial mengenai isi dari buku tertentu.Â
Hal ini jelas akan merugikan penulis dan penerbit jika dilakukan tanpa persetujuan mereka. Di sisi lain, pembuat konten mendapatkan hasil dari video yang mereka unggah entah itu di YouTube atau di platform lain.
Selain itu, para penikmat konten pun akan mengurungkan niatnya untuk membeli buku tersebut karena sudah dispoiler oleh si pembuat konten.Â
Fenomena seperti ini masih kerap terjadi karena luput dari penulis maupun penerbit. Lebih mirisnya lagi, para pembuat konten tidak merasa apa yang mereka lakukan itu adalah hal yang ilegal.
Nah, itulah beberapa dosa pembaca buku dari dosa yang kecil sampai besar. Kalau untuk dosa kecil mungkin masih bisa dimaklumi. Berbeda dengan dosa besar, sebaiknya kalian segera bertobat karena tindakan tersebut dapat merugikan penulis dan juga penerbit.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H