Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ada 2 Tipe Orang dalam Mengistimewakan Makanan

25 Agustus 2024   14:45 Diperbarui: 25 Agustus 2024   14:47 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hidangan makanan (Unsplash/Lily Banse)

Memotret makanan sebelum disantap sudah menjadi trend bagi kebanyakan orang. Mereka akan membagikan hasil foto berupa makanan yang akan disantap ke sosial media seperti Instagram Stories atau WhatsApp Story. Kalau tidak diunggah rasa-rasanya seperti ada yang kurang, apalagi kalau makanannya dirasa mewah.

Fitur kamera yang semakin canggih pada smartphone membuat banyak orang mudah untuk mengabadikan momen. Tidak perlu memakai kamera digital, menggunakan kamera smartphone saja hasilnya sudah maksimal. Apalagi kini banyak smartphone yang memiliki fitur kamera yang tak kalah dengan kamera digital.

Di dunia ini bagi saya ada dua tipe orang yang berhubungan dengan makanan. Pertama, mereka yang hobi memotret makanan dengan segala sudut. Kedua, mereka yang tidak memiliki hasrat untuk memotret makanannya karena tidak ada manfaatnya. Setiap orang memang punya kebiasaan berbeda dalam mengistimewakan makanan.

Tipe pertama: orang yang hobi memotret makanan

Sudah saya singgung sebelumnya, bahwa memotret makanan kini sudah menjadi fenomena yang lumrah. Setiap orang yang berada di rumah makan biasanya akan memotret hidangannya terlebih dahulu sebelum dimakan. Bahkan, beberapa waktu lalu ada kejadian di mana semua makanan yang ada di meja berjatuhan karena ulah salah satu di antara pelanggan yang begitu lama dalam mengambil gambar makanan.

Sebenarnya memotret makanan itu tidak ada yang melarang. Semua orang mempunyai hak untuk memotret makanan yang dibelinya. Mungkin itu memang cara mereka dalam mengapresiasi sebuah hidangan. Terlebih jika hidangan di hadapannya memiliki penampilan yang cantik sehingga sayang jika tidak diambil gambarnya. Sekalian bisa flexing ke teman-teman di sosial media.

Apalagi kalau makan berdua sama pasangan, momen berselfie ria bersama dengan makanan jangan sampai terlewat. Jika sudah mendapatkan gambar yang bagus, maka tidak boleh lupa untuk diunggah ke sosial media dengan caption romantis. Namun, terkadang memotret makanan apalagi terlalu lama dapat mengurangi esensi dalam menikmati hidangan sebab selera makan sudah menurun.

Tipe kedua: orang yang langsung menyantap makanannya tanpa ribet memotret

Saya adalah salah satu tipe kedua ini. Sebab, selama saya makan baik itu ketika di rumah atau di luar rumah, saya tidak pernah memotret makanan saya. Apalagi kalau sampai diunggah ke sosial media dengan caption ala-ala. Bagi saya, memotret makanan itu sama sekali tidak ada manfaatnya kalau tujuan akhirnya hanya untuk flexing di sosial media. Kecuali kalau kamu memang hobi memotret dengan tema kuliner.

Saat makanan tiba di meja saya, saya akan langsung menyantapnya tanpa harus ribet memotret dengan berbagai sudut. Saya cukup aneh dengan orang-orang yang rela menghabiskan waktu lebih lama untuk mengambil gambar yang bagus. Kalau makanannya keburu dingin, kan, jadi nggak nikmat. Apalagi kalau misalnya makanan itu kesenggol sampai terjatuh seperti kasus yang saya bahas sebelumnya.

Setiap orang punya cara tersendiri dalam mengistimewakan makanan

Makanan adalah sesuatu yang sangat sakral karena dapat membantu manusia untuk bertahan hidup. Maka dari itu makanan sangat perlu untuk dihargai, salah satunya dengan cara menghabiskannya tanpa sisa. Mengabadikan makanan menggunakan kamera juga bisa menjadi cara untuk mengistimewakan makanan dan juga sebagai bentuk rasa syukur. Makanan yang dipotret tentu memiliki nilai estetis bagi para pemotretnya.

Begitu pula dengan orang yang lebih memilih untuk menyantapnya secara langsung tanpa harus dipotret terlebih dahulu. Sebab, tidak ada kewajiban untuk memotret makanan sebagai cara untuk mengistimewakan makanan. Menyantapnya dengan penuh rasa syukur hingga tak bersisa sudah menjadi bentuk dalam mengistimewakan makanan.

Setiap orang punya caranya sendiri dalam menikmati dan mengistimewakan makanan. Memotret atau tidak memotret makanan bukanlah sebuah masalah. Masalah sebenarnya ada pada diri mereka yang hobinya membuang-buang makanan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun