Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saya Bosan dengan Isi Khotbah Jumat yang Terkesan Template

5 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 5 Juli 2024   14:03 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi salat Jumat (Unsplash/Rumman Amin)

Setiap masjid biasanya selalu ada DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) yang berperan dalam mengelola masjid seperti kebersihan, mengorganisir segala sumber daya yang ada, hingga merencanakan dan menyusun program kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurut hemat saya pribadi, DKM masjid perlu membentuk tim riset yang bertugas untuk mencari topik relevan bagi khatib yang nantinya akan disampaikan kepada para jemaah. Tim juga harus menganalisis jumlah jemaah berdasarkan generasi, dan dari situ ditetapkan mengenai topik yang cocok disampaikan oleh khatib.

Jika di setiap minggunya topik khotbah yang disampaikan bervariasi serta sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di sekitar, jemaah pun perlahan-lahan akan mulai memerhatikan khatib bahkan jumlah jemaah akan bertambah.

Jemaah tidak perlu topik yang berat-berat, topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari jauh lebih menarik

Mayoritas jemaah sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan topik yang berat-berat seperti siksa neraka karena itu sudah sering dibahas. Justru topik-topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari perlu dibawakan agar relate dengan para jemaah.

Misalnya, seperti topik tentang larangan membuang sampah sembarangan, perlunya menjaga lingkungan sekitar, motivasi bisnis bagi kalangan muda yang dibarengi dengan hadis-hadis dan riwayat, dan topik-topik sederhana lainnya.

Dengan membawakan topik sederhana seperti itu setidaknya bisa mengetuk pintu hati jemaah untuk berbuat hal positif di lingkungan sekitar seperti selalu membuang sampah pada tempatnya atau menjaga lingkungan sekitarnya dari hal-hal yang merusak keindahan pandangan.

Jikalau saja khatib saat salat Idul Adha kemarin serempak membahas mengenai dampak lingkungan yang disebabkan karena membuang darah hewan kurban sembarangan seperti ke dalam selokan, mungkin setiap warga akan menyediakan tempat khusus untuk pembuangan darah hewan kurban yang cukup banyak.

Semoga ke depannya, para khatib bisa lebih berinovasi lagi dalam menyampaikan topik khotbah terutama saat salat Jumat. Tidak lagi mengulang-ulang topik hingga semuanya terkesan template. Karena saya sendiri belum berkesempatan untuk menjadi khatib, maka dari itu saya hanya bisa sedikit memberi saran yang membangun saja.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun