Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saya Bosan dengan Isi Khotbah Jumat yang Terkesan Template

5 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 5 Juli 2024   14:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi salat Jumat (Unsplash/Rumman Amin)

Saat mengikuti salat Idul Adha kemarin, seperti biasa saya dan jemaah yang lainnya akan mendengarkan khotbah seusai melaksanakan salat. Khotbah pada salat Idul Adha berbeda dengan salat Jumat yang isi khotbahnya disampaikan sebelum melaksanakan salat.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, isi khotbah Idul Adha di kampung saya membahas mengenai ibadah haji dan perjuangan nabi Ibrahim yang hampir saja menyembelih putranya sendiri, nabi Ismail. Hal itu terus diulang-ulang dari tahun ke tahunnya. Memang tidak ada masalah, namun jika topik khotbah diganti dengan hal yang lebih fresh, mungkin jemaah akan jauh lebih antusias sehingga tidak ada yang mengantuk.

Kalau untuk ukuran khotbah Idul Adha yang dilakukan setiap setahun sekali mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi, beda halnya kalau khotbah salat Jumat yang isinya terkesan template bahkan jemaah sudah hafal isi dari khotbah yang disampaikan khatib tersebut.

Pada hakikatnya, isi khotbah memang membahas mengenai hal-hal yang dilarang oleh Allah dan mengajak kepada kebaikan. Namun, topik tersebut sudah sangat sering dibahas sehingga tidak jarang membuat jemaah bosan. Topiknya surga dan neraka lagi, surga dan neraka lagi. Setiap orang juga mungkin sudah paham mengenai hal tersebut. Dampaknya, banyak jemaah yang memilih untuk tidur daripada mendengarkan khotbah yang isinya hanya template semata.

Khotbah yang template membuat jemaah kurang bersemangat mendengarkan

Isi khotbah yang template, apalagi membahas mengenai hal yang berat-berat, bisa membuat jemaah jenuh hingga kurang bersemangat mendengarkan khotbah. Bagi mereka, isi dari khotbah yang disampaikan sudah sering mereka dengar di berbagai acara televisi atau bahkan seliweran di beranda TikTok.

Tidak heran kalau banyak jemaah yang tidak begitu memperhatikan khatib. Apalagi kalau di barisan belakang, pasti banyak yang mengobrol. Bahkan, beberapa di antaranya memilih untuk tidur. Ada yang disengaja ataupun tidak disengaja karena isi khotbah yang membuatnya mengantuk sebab isinya sama dengan yang minggu kemarin.

Apalagi masjid di daerah rumah saya khatibnya menggunakan bahasa Arab sehingga para jemaah hanya menunduk saja karena tidak paham akan artinya. Tapi, saya benar-benar hafal apa yang sedang disampaikan oleh khatib. Sebab, hampir setiap Jumat isi khotbahnya itu lagi, itu lagi. Ingin pindah ke masjid lain yang isi khotbahnya bisa dipahami, namun saya kasihan dengan kakek tidak ada yang mengantar pulang.

Lagi-lagi, di sinilah perlunya inovasi dari khatib untuk memberikan isi khotbah yang lebih relevan dengan keadaan sekitar dan perkembangan zaman. Apalagi jika jemaah banyak dari kalangan anak muda yang butuh asupan segar, bukan hanya perkara surga dan neraka lagi.

Perlunya ada tim riset di DKM masjid untuk memilih topik khotbah setiap Jumat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun