Mohon tunggu...
Erfransdo
Erfransdo Mohon Tunggu... Lainnya - Journalist, Traveler

Penggiat aksara dan penggemar tualang | Chelsea fans

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membela Orang yang Dry Text Saat Chatting

24 Juni 2024   14:34 Diperbarui: 24 Juni 2024   15:42 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi chattingan (Unsplash/Christian Wiediger)

Dewasa ini istilah dry text sering dipakai oleh generasi Z saat membangun sebuah percakapan di aplikasi chatting terutama WhatsApp. Dry text merujuk pada istilah chatting namun terkesan tidak menarik dan membosankan. Isi dry text biasanya hanya satu kata saja yang singkat dan padat sehingga membuat lawan bicara merasa tidak dianggap.

"Korban" dry text biasanya mereka yang sedang menjalani PDKT. Tidak semua orang mulus dalam masalah percintaannya, begitu pula saat mencoba membangun percakapan dengan gebetan lewat media sosial. Saya pernah menjadi korban dry text dari seorang wanita sehingga memutuskan untuk tidak lagi mengejarnya.

Namun, di sisi lain saya bisa membela orang yang dry text saat chatting. Sebab, beberapa kali saya juga pernah tidak sengaja melakukan dry text dalam keadaan tertentu. Jadi, tidak semua orang yang dry text itu sengaja mematikan percakapan melainkan ada beberapa alasan yang mendasar.

Tidak semua orang terbiasa atau nyaman ngobrol lewat chat

Ada berbagai tipe orang di dunia ini, termasuk dalam hal membangun sebuah percakapan. Ada yang nyaman ketika bertemu langsung, ada pula yang lebih memilih untuk ngobrol lewat telepon atau chatting.


Jika kamu menemukan lawan bicara lewat chatting yang terkesan dry text karena singkat, padat, dan jelas, jangan dulu menilai mereka. Bisa saja lawan bicara kamu memang bukan tipe yang terbiasa ngobrol lewat chat. Coba saja ajak si dia bertemu langsung agar tahu bagaimana keadaan sebenarnya.

Ada rasa gengsi jika pesan yang dikirim terkesan antusias

Beberapa orang, terutama perempuan, yang sering merasa gengsi ketika membangun percakapan dengan gebetannya lewat aplikasi chatting. Mereka tidak ingin terlihat antusias ketika chattingan dengan gebetannya. Ya namanya juga perempuan, kadang mereka ingin melihat bagaimana si pria merespons hal tersebut.

Meskipun kadang merasa kesal dengan rasa gengsi yang tinggi pada perempuan, namun sebagai lelaki kita harus paham akan hal itu. Mungkin saja si dia tipenya memang pemalu sehingga saat dichat terkesan cuek bebek, padahal sebenarnya punya perasaan berlebih yang tidak kamu ketahui.

Tidak terbiasa memanjangkan huruf saat chattingan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun