Transportasi online sudah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian masyarakat Indonesia, terutama ojek online. Akses aplikasi yang mudah dan praktis membuat masyarakat mengandalkan moda transportasi online yang satu ini untuk bepergian. Para penggunanya pun beragam mulai dari anak sekolah, pekerja, sampai ibu-ibu yang hendak pergi ke pasar.
Meskipun tergolong cepat dan praktis, namun masih ada hal-hal yang membuat penumpang tidak nyaman saat menggunakan jasa ojek online. Hal tersebut biasanya datang dari pengemudi ojek online itu sendiri.
Selama menggunakan jasa ojek online, saya beberapa kali mendapatkan pengalaman yang kurang mengenakkan atau membuat tidak nyaman. Berikut merupakan beberapa dosa pengemudi ojek online yang sering dirasakan oleh penumpang.
#1 Mengajak ngobrol penumpang sepanjang perjalanan
Tidak semua penumpang senang ketika diajak ngobrol dengan orang yang tidak dikenal, terlebih dengan pengemudi ojek online. Apalagi kalau keadaan penumpang sedang tidak baik-baik saja atau capek sepulang bekerja.
Tidak masalah kalau pengemudi ojek online ingin membangun keakraban dengan penumpang. Namun hal itu akan jadi mengganggu kalau sepanjang perjalanan diajak ngobrol. Terlebih jika si pengemudi bertanya mengenai hal-hal privasi kepada penumpang yang bikin mood jelek.
#2 Bertanya terkait rute menuju lokasi karena tidak semua penumpang tahu arah jalan
Beberapa pengemudi ojek online sering bertanya mengenai rute menuju lokasi yang akan dituju oleh penumpang. Padahal, tidak semua penumpang tahu arah jalan atau mungkin saja dia merupakan pendatang baru.
Ketika pertama kali bekerja, saya pernah ditanyai mengenai rute paling cepat oleh pengemudi, padahal saya benar-benar buta arah. Saya pun berkata sejujurnya dan meminta si pengemudi untuk mengikuti arahan yang ada di Google Maps saja agar tidak ribet.
#3 Helm yang kurang memadai untuk dipakai