Menangis adalah salah satu cara untuk manusia mengungkapkan emosinya yang terpendam. Banyak penyebab mengapa manusia menangis, mulai dari sedih ditinggal orang yang dicintai, menangis karena menahan rasa sakit, bahkan menangis karena bahagia. Dengan menangis, tentunya dapat membuat manusia merasa lega karena emosinya telah tersalurkan melalui air mata.
Baik laki-laki maupun perempuan tentunya berhak mengungkapkan perasaannya dengan cara menangis. Namun seperti yang kita temui di masyarakat, bahwa laki-laki sangat jarang terlihat menangis, berbeda dengan perempuan yang hatinya cenderung lebih perasa hingga mudah menangis.
Masyarakat kita cenderung menganggap bahwa laki-laki adalah sosok yang tangguh dan kuat tidak mudah untuk menangis. Padahal, laki-laki juga manusia yang berhak mengutarakan isi hatinya dengan cara menangis. Namun mereka memilih untuk menahan rasa ingin menangis karena beragam alasan.
Lantas, mengapa laki-laki jarang menangis? Berikut ini merupakan alasan yang mendasari mengapa laki-laki jarang terlihat menangis meskipun keadaan hatinya sedang bersedih.
1. Tidak ingin terlihat lemah
Alasan pertama mengapa laki-laki jarang terlihat menangis karena ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan banyak orang. Ia ingin memperlihatkan bahwa dirinya kuat meskipun sedang diberikan cobaan yang berat. Beberapa dari mereka menganggap bahwa menangis itu hanya akan membuang-buang energi. Meskipun menangis bukanlah hal yang memalukan, namun mereka memilih untuk tetap terlihat tegar walaupun hati dalam keadaan hancur.
2. Berusaha menjaga perasaan orang terdekatnya
Laki-laki itu adalah sosok yang selalu menjadi pelindung bagi wanita. Dalam keadaan apapun, laki-laki harus menjadi sosok pemimpin yang menjaga keluarganya. Jika ada cobaan berat seperti ditinggal orang terkasih, laki-laki cenderung untuk menahan tangisnya agar orang-orang terdekatnya tidak khawatir. Lebih dari itu, mereka yang justru ingin menguatkan orang-orang terdekatnya agar tidak bersedih.
3. Mentalnya sudah kuat
Dilahirkan sebagai seorang pemimpin, tentunya laki-laki banyak melewati masa-masa sulit. Pengalaman-pengalaman tersebut tentunya membentuk karakter dan mental yang kuat sehingga tidak mudah untuk mengeluh apalagi sampai menangis. Mereka lebih memilih melakukan hal yang lebih menyenangkan hatinya di saat rapuh daripada harus menangis dan sedih berlarut-larut—meskipun hati memang tidak bisa dibohongi.
4. Budaya toxic masculinity di lingkungan masyarakat
Budaya toxic masculinity di lingkungan masyarakat yang mengakar tentunya membuat laki-laki enggan untuk menangis meskipun keadaan sangat berat. Masyarakat yang menganggap laki-laki harus tangguh dan kuat akan membuat laki-laki merasa malu jika harus menangis di hadapan orang. Ada beberapa orang yang menganggap laki-laki itu lemah jika dirinya menangis atau bahkan curhat sekalipun.
5. Menangis di waktu dan tempat yang tepat
Tidak terlihat menangis bukan berarti laki-laki itu tidak bisa menangis. Justru laki-laki itu mempunyai emosi yang kuat namun tidak diperlihatkannya. Mereka memilih menangis jika keadaan sudah memungkinkan seperti menangis seorang diri di tempat yang jauh dari keramaian. Ia tidak ingin menangis di hadapan orang terdekatnya karena khawatir hal itu akan membuat mereka merasa iba atau kasihan.
Itulah beberapa alasan yang mendasari laki-laki jarang terlihat menangis. Kembali lagi, menangis itu tidak didasari pada gender tertentu. Baik perempuan maupun laki-laki berhak untuk mengekspresikan dirinya dengan menangis. Sebab, laki-laki juga adalah manusia biasa yang berhak menangis dalam kondisi apapun.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H