Ketika bertemu dengan orang yang sedang makan, kita pun tergoda untuk bertanya, "Weh Bang, lagi makan nih?". Si Abang jawab, "Kaga, gue lagi bikin dalgona coffee!" Sudah tahu si Abang lagi makan, eh malah ditanya lagi. Kan, apa gunanya?
Basa-basi itu memang bukan suatu hal yang buruk dan sama sekali nggak ada yang larang, tapi kalau keseringan basa-basi kan jadinya nggak enak juga. Ya kalau sekadar basa-basi menanyakan kabar itu mah sudah wajar. Sudah jadi hal lumrah kalau bertemu dengan teman lama, dan kata "Apa kabar?" pasti akan tetap terucap.
Dulu, waktu masih sekolah saya sering sekali bertemu dengan ibu-ibu yang selalu basa-basi. Saya sih nggak marah atau risih, tapi saya adalah tipe orang yang nggak mau ribet. Sudah tahu, dong ya, kalau orang pakai seragam sekolah mau ke mana. Saya sangat menghargai beliau yang berusaha akrab dengan saya, tapi kalau setiap hari ditanyanya begitu saya juga akan merasa awkward.
Saya nggak tahu-menahu soal dunia perbasa-basian ini dimulai kapan. Tapi yang pasti, saya yakin hampir semua orang di muka bumi ini pasti pernah basa-basi ke orang. Entah itu basa-basi nanyain kabar, basa-basi nanyain kegiatan, atau basa-basi yang basi lainnya.
Berikut adalah beberapa jenis basa-basi yang sudah lumrah kita temui.
1. Basa-basi nanyain kegiatan
Sempat saya singgung di awal tadi, bahwa ada banyak orang yang bertanya tapi dia sendiri sudah tahu jawabannya karena sudah terpampang nyata di depan mata. Misalnya, seseorang yang bertanya pada orang yang sedang makan. Yang sedang makan mungkin punya karakteristik berbeda-beda sehingga sulit untuk memprediksi responsnya seperti apa.
Daripada bertanya apa yang sudah kita ketahui jawabannya, mending coba cara ini saja:
"Eh bro, semoga makanan yang kamu makan ini berkah, ya. Dan juga esok hari kamu masih bisa makan enak. Semoga rezekinya selalu dilancarkan, Bro. Selamat menikmati makanannya!"
Mungkin orang yang lagi makan bakal diem seketika karena keheranan, tapi mendoakan yang baik-baik itu kan nggak ada ruginya.