Instagram menjadi aplikasi primadona bagi para kaum generasi Z. Fitur-fitur yang beragam dan memanjakan penggunanya membuat aplikasi ini banyak digandrungi anak muda sampai yang tua. Apalagi dengan tersedianya mode filter untuk menunjang penampilan saat upload story Instagram atau feed Instagram. Membuka Instagram seakan sudah menjadi kebutuhan bagi kaum  elit muda zaman sekarang.
Ada yang bilang juga kalau Instagram itu adalah aplikasi ajang pamer penggunanya. Semua kesenangan, jalan-jalan, gandengan dengan pacar, prestasi, dan hal-hal bersifat dunia lainnya tidak lupa untuk dipamerkan di Instagram. Ya rasanya pastinya senang dong karena kesenangan orang itu berbeda-beda. Toh tidak merugikan orang lain.
Selain fitur story, hal utama yang biasanya pengguna Instagram gunakan adalah mengirim foto atau video ke feed Instagram. Ada yang mengaktifkan fitur komentar ada pula yang enggan mengaktifkannya karena berbagai hal.Â
Jika dalam foto tersebut ada teman-teman yang kebetulan punya akun Instagram maka tidak akan lupa untuk mentag teman tersebut. Tidak lupa juga mencantumkan nama tempat yang dikunjungi dengan caption yang beragam.
Namun ada jenis-jenis pengguna yang tidak membiarkan fotonya selalu terpampang di akunnya. Ada yang sengaja menghapusnya karena dirasa jelek atau alasan lainnya dan ada juga yang sengaja mengarsipkannya agar nantinya bisa dimunculkan kembali. Saya pribadi pun beberapa kali mengarsipkan feed Instagram saya dan beberapa waktu kemudian memunculkannya kembali.
Berdasarkan pengalaman saya tersebut dan juga melihat beberapa pengguna lain yang bongkar pasang foto di akun Instagramnya, saya mencoba menebak alasan mereka melakukan hal tersebut.
#1 Insecure
Lagi-lagi insecure adalah momok bagi kebanyakan orang saat ini. Lihat orang lebih menarik insecure, lihat prestasi orang lain insecure, lihat feed Instagram orang lain juga ikut insecure. Biasanya tipe yang satu ini tidak puas dengan apa yang didapat.Â
Misalnya takut calon followers baru menganggap foto-foto dia di Instagram tidak menarik dan tidak elok dipandang. Maka mengarsipkan feed Instagram adalah jalan ninja yang bisa ditempuh. Kalau sudah nggak insecure lagi, baru deh tampilin lagi foto-fotonya.
#2 Merapikan feed
Alasan kedua orang mengarsipkan beberapa fotonya di Instagram adalah untuk merapikan feed yang terkesan acak-acakan dan tidak artistik. Apalagi ada poster-poster yang terpaksa diunggah ke feed Instagram untuk persyaratan beasiswa atau ikut kepanitiaan. Ingin menghapus namun enggan karena untuk kenang-kenangan nanti. Maka mengarsipkannya adalah cara yang aman. Nanti kalau ada panitia beasiswa atau organisasi meminta bukti tinggal munculkan lagi unggahan-unggahan yang dulu diarsipkan.
#3 Galau
Setelah putus dari pacar atau galau nggak karuan karena beberapa hal, maka semua akan menjadi sasaran kegalauannya termasuk menghapus foto profil dan mengarsipkan semua foto di Instagram. Pokoknya semua yang berhubungan dengan dirinya harus dihapus atau diarsipkan terlebih dahulu. Ingin menyendiri dahulu sampai beberapa waktu yang belum ditentukan. Sudah seperti jadwal kuliah offline saja. Hahaha.
#4 Ingin menghilang sementara
Alasan lain orang mengarsipkan feed Instagramnya hingga tidak ada postingan sama sekali yaitu karena ingin menghilang sementara waktu. Biasanaya orang yang melakukan hal ini adalah orang yang super sibuk tidak ingin diganggu dan berhubungan dengan dunia medsos yang mampu mengganggu dirinya. Pokoknya foto profil dihapus dan hanya muncul di saat yang penting-penting saja atau berhubungan dengan orang-orang terdekat saja. Ibaratkan hilang ditelan bumi.
#5 Iseng saja
Alasan terakhir orang mengarsipkan foto-fotonya di Instagram adalah yaaa karena kepengin saja, iseng saja nggak ada alasan tersendiri. Yang terpenting hal yang dilakukan itu bisa menyenangkan hatinya. Lagi pula tidak akan merugikan orang lain juga. It's simple.
Mungkin seperti itu 5 alasan orang sengaja mengarsipkan feed Instagram yang bisa saya tebak. Setiap orang berhak melakukan hal apa pun yang membuat dirinya senang. Termasuk mengarsipkan segala unggahannya di Instagram entah untuk koleksi pribadi atau alasan lainnya. Toh tidak ada salahnya dan nggak merugikan pengguna lainnya juga kan?
