WhatsApp atau seringkali kita menyingkatnya dengan WA adalah suatu platform media dalam berkirim pesan yang sudah menjadi primadona hampir di seluruh dunia. Selain fitur utamanya mengirim pesan teks, di WA juga kita bisa mengirim foto dan video, bisa video call-an, dan juga tentunya dapat membuat status atau orang-orang biasa menyebutnya dengan Snap WA atau story WA.
Sebagian besar orang akan membagikan kegiatan sehari-harinya ke story WA, entah sedang berlibur, berpacaran, menggalau, atau kegiatan-kegiatan lainnya yang dirasa bisa untuk di share ke teman-teman di WA. Selain untuk membagikan kegiatan, seseorang juga bisa sambil mempromosikan barang dagangannya melalui story WA. Bisa juga untuk memberikan kode pada gebetan atau si mantan. Pokoknya macem-macem deh.
Ada story, ada juga viewersnya dong. Berbeda dengan story di Instagram atau snapgram, viewers di WA biasanya merupakan sahabat, teman dekat, keluarga, atau setidaknya seseorang yang kita kenal tidak seperti di Instagram yang notabene banyak teman yang hanya sebatas di dunia maya saja. Bahkan beberapa followers saya di Instagram tidak pernah bertemu dengan saya sebelumnya. Meskipun di WA juga ada, tapi tidak seekstrem di Instagram.
Viewers di WA itu banyak macamnya, maksud saya setiap viewers punya caranya masing-masing untuk melihat story WA seseorang. Berdasarkan observasi saya terhadap teman-teman dekat yang berhasil saya tanya-tanya dan juga realitas di lapangan, ada beberapa tipe pengguna WA dalam melihat story WA.
#1 Melihat dengan Serius
Tipe yang pertama ini adalah mereka yang ingin melihat story WA dengan jelas. Ia tidak ingin melewati beberapa detik pun. Kalau misalnya terlewat dan belum puas, ia akan memeriksanya kembali untuk memastikan seperti apa isi story WA teman di kontaknya. Pokoknya setiap story yang dilihat harus perfect dan benar-benar terlihat dengan jelas agar puas karena saking penasarannya. Kalau menarik banget biasanya selalu di screenshot dan dibagikan lagi di story miliknya sendiri.
#2 Hanya Lihat Sepintas
Tipe yang kedua adalah mereka yang nggak terlalu mementingkan isi dari story teman-teman di kontaknya. Yang terpenting ia mengunjungi story mereka tanpa harus melihat dengan jelas apa sebenarnya isi dari story tersebut. Kecuali memang di kesan pertama ada hal yang cukup penting untuk dilihat secara lamat-lamat. Seperti misalnya status tentang info temannya yang sedang kena musibah atau info-info yang menurutnya penting. Tipe yang satu ini bisa dibilang acuh tak acuh.
#3 Klik Sembarang dengan Cepat
Hampir sama dengan tipe sebelumnya, namun tipe yang satu ini jauh lebih parah. Kalau yang sebelumya masih melihat walau hanya sepintas, tapi untuk tipe yang ini malah hanya klik-klik doang ke beberapa story tanpa benar-benar melihatnya. Tipe seperti mereka ini hanya ingin menyapu story saja tanpa harus melihatnya secara langsung. Sampai-sampai nggak sadar bahwa ada yang sedang ngasih kode. Di seberang sana sudah ada yang kegirangan, eh ternyata si viewersnya nggak sadar.