Keputusan PSSI Sudah Bijak untuk Batal Ikut Serta dari Piala AFF U-23

PSSI melalui website dan akun Instagramnya mengumumkan bahwa timnas U-23 batal mengikuti turnamen Piala AFF U-23 yang seyogyanya akan digelar di Kamboja pada 14-16 Februari 2022 mendatang.

Alasan utama mengapa rombongan timnas Indonesia batal terbang ke Kamboja karena masalah kesehatan pemain dan official team. Berdasarkan berita yang dirilis dari PSSI, terdapat 7 pemain timnas yang terpapar Covid-19. Ketujuh pemain itu di antaranya adalah  Ronaldo Joybera R. Junior, Muhammad Ferrari, Braif Batari, Taufik Hidayat, Irfan Jauhari, Ahmad Figo Ramadhani, dan Cahya Supriadi.

Selain tujuh pemain, ada pula satu ofisial yang terpapar Covid-19. Terlebih lagi ada beberapa pemain yang cedera saat membela klubnya sehingga harus melakukan pemulihan. Beberapa pemain timnas yang satu kamar dengan pemain yang positif pun harus menunggu masa inkubasi. Praktis hanya ada satu penjaga gawang yang tersisa yaitu Muhammad Riyandi yang baru saja menjalani karantina selama 10 hari.

Jelas hal tersebut adalah masalah yang serius dan tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas di lapangan. Kesehatan para pemain dan ofisial tim menjadi hal yang utama.

Mengundurkan diri dari ajang Piala AFF U-23 mungkin menjadi hal yang cukup mengecewakan, apalagi masyarakat sudah sangat menunggu aksi penggawa timnas di lapangan untuk meraih gelar juara yang mana akan menjadi gelar pertama bagi coach Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia.

Meskipun banyak yang kecewa, tetapi keputusan tersebut bagi saya sudah tepat dan bijak. Kesehatan dan keselamatan pemain tetap menjadi prioritas utama. Terlebih ada beberapa pemain timnas yang juga ikut serta di ajang Piala AFF senior di Singapura akhir tahun lalu. Keputusan PSSI untuk batal mengikuti turnamen tentunya dapat membuat para pemain timnas mempunyai banyak waktu untuk beristirahat.

Ajang Piala AFF U-23 memang cukup penting dan bergengsi di kancah Asia Tenggara, namun tentunya lebih jauh bergengsi turnamen Piala Asia. Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh coach STY agar para pemainnya pulih terlebih dahulu sebelum menentukan waktu untuk melakukan persiapan jelang kualifikasi Piala Asia 2023 pada Juni mendatang.

Dengan adanya kasus ini, seharusnya pihak PT LIB yang menyelenggarakan kompetisi Liga 1 harus memutuskan untuk menunda kompetisi mengingat banyak juga pemain di Liga 1 yang terpapar Covid-19.

Jika turnamen tetap dijalankan khawatirnya akan ada banyak pemain lagi yang terpapar. Hal tersebut tentunya sangat riskan dan akan merugikan pemain serta klub. Meskipun liga akan segera berakhir, namun keselamatan para pemain adalah hal yang utama.

Mungkin saja beberapa pemain timnas yang terpapar Covid-19 dikarenakan masih bermain di timnya masing-masing meskipun dalam waktu dekat akan terbang ke Kamboja untuk membela timnas Indonesia di ajang Piala AFF U-23.

Tentunya hal ini harus ditangani secara serius. PSSI mesti bertindak tegas dan terbuka. Banyak klub yang dirugikan karena tidak dapat bermain secara full team. Jangan sampai jika dibiarkan secara terus menerus akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.