Mohon tunggu...
erfina nagata
erfina nagata Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kebahagiaan yang Tak Abadi

31 Oktober 2015   17:47 Diperbarui: 31 Oktober 2015   17:52 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Citra aku ingin memilikimu dengan sepenuh jiwaku, apakah kamu mau menikah denganku untuk yang pertama dan terakhir kali?”

Sontak aku terkejut, namun aku juga menganggukkan kepala sebagai tanda aku menerimanya. Ternyata disitu juga hadir pak penghulu,rupanya Diandra dan Alex belum sah menikah karena belum ijab kabul,sehingga pelaksanaan ijab kabul kami dilaksanakan bersamaan di ruangan serba putih ini. Bunda sedari awal memang telah merestui hubunganku dengan siapapun asalkan aku bahagia, terlihat bunda sangat terharu,bahagia, namun tetap meneteskan air mata. Kulihat wajah semua orang bahagia mendengar sahnya pernikahanku dan pernikahan Diandra, janji itu benar-benar terwujud. Namun, semakin lama pandanganku semakin menggelap, aku tak dapat melihat semuanya, aku merasa telah meninggalkan mereka semua, aku masih dapat mendengar suara tangisan dan jeritan mereka memanggil namaku, tapi jiwaku sudah tidak di sini. Selamat tinggal semuanya aku akan membawa kebahagiaan ini ke langit yang tertinggi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun