COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus Corona. COVID-19 dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila menyerang orang lanjut usia, ibu hamil, perokok, penderita penyakit tertentu, dan orang yang daya tahan tubuhnya lemah, seperti penderita kanker.
Penyebaran virus ini yaitu dapat melalui droplet yang keluar dari tubuh, dapat melalui kontak fisik seperti berjabat tangan, melalui permukaan yang terkontaminasi seperti pegangan tangga atau gagang pintu. Kasus COVID-19 masuk ke Indonesia pada tahun 2020. Kebijakan yang dikeluarkan dalam masa pandemi ini adalah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Terdapat program “Kampung Tangguh” yang didirikan oleh Polres Kota Pasuruan, salah satunya daerah yang menyandang “Kampung Tangguh” yakni RW 06 Perum Bugul Permai Kelurahan Bugul Kidul. RW 06 ini menyandang kampung tangguh semeru selama 4 bulan. RW 06 Bugul kidul terdiri dari RT 01 sampai RT 09.
Tercatat angka kasus positif pada RT 09 yaitu 25% dari seluruh warga RT 09 RW 06 Bugul Kidul. Naiknya angka kasus positif pada RW 06 disebabkan lemahnya protokol kesahatan dan kesadaran masyarakat yang menurun terkait pentingnya mencuci tangan dan hidup sehat.
Dengan adanya permasalahan tersebut, penulis sebagai mahasiswa KKN Universitas Jember (unej.ac.id) berkontribusi menjadi relawan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat RT 09 RW 06 Bugul kidul. Dalam pelaksanaannya mahasiswa KKN didampingi oleh Ketua RT 09 RW 06 Bugul kidul.
Pelaksanaan program dilakukan dalam waktu 45 hari yang dimulai pada tanggal 11 Agustus 2021 hingga 8 September 2021 dengan pembagian kegiatan per-minggu.
Minggu pertama penulis melakukan survei lokasi dan diskusi program kerja yang akan dilaksanakan, minggu kedua dilakukan sosialisasi pencegahan covid 19; pemraktekan cuci tangan; senam pagi dan berjemur; senam pagi yang dilakukan mendatangkan instruktur atau pemandu dari mahasiswa pendidikan keolahragaan; penanaman obat keluarga, minggu ketiga dilakukan pembagian sabun cuci tangan dan disinfektan; penyemprotan disinfektan; pembuatan minuman penambah imunitas, minggu keempat dilakukannya evaluasi program kerja yang telah terlaksana.
Setelah 4 minggu kegiatan yang telah dilakukan, warga RT 09 mulai membiasakan olahraga ringan sebelum memulai aktivitas. Menurut salah satu ibu rumah tangga, badannya lebih terasa bugar setelah melakukan olahraga ringan.
Minuman penambah imunitas pun sekarang menjadi minuman yang sering dikonsumsi oleh warga RT 09, selain menyegarkan ibu – ibu bisa membuatnya sendiri hal ini dapat mengurangi kegiatan anak – anak yang biasanya membeli jajan sembarangan.