Disini saya hanya ingin sharing en remind terutama diri saya sendiri, betapa dunia literasi yang bisa menjadikan seseorang tersebut selangkah lebih maju masih banyak ditemui ganjalan klise (ya karena persoalan buku non ori kan dari dulu ya).
Emang segitunya yah soalan buku bajakan? Ya memang gak langsung ada dampaknya lurrr..., tapi dari soalan buku asli dan bajakan itu pula mengajarkan kita untuk memperhatikan "adab", itu aja sih. Hal-hal lain masih ada, saya hanya menyampaikan yang saya rasa dari sisi adab tok.
Saya pun masih harus banyak belajar kok soal adab. Melalui adab yang remeh-temeh saja kita bisa dinilai level atau strata kita dimana kan yah?, misalnya saat sedang makan agar tidak ngecap/kecap/nyeplak ngunyahnya, belum lagi dalam Islam seperti mengucapkan salam sebelum masuk rumah, mengenakan baju agar dahulukan yang kanan baru yang kiri, lepas alas kaki dahulukan yang kiri baru yang kanan, masuk restroom a.k.a kamar mandi dahulukan yang kiri, baru saat keluar kamar mandi yang kanan dulu baru yang kiri. See gaes?, apalagi soalan berdagang dkk ye kan?.
Gak kenapa-kenapa juga bila kita acuh soalan adab (btw saya aja masih suka minum en makan sambil berdiri, padahal kan seharusnya duduk), tapi yang pasti Adab yang kita rutin kerjakan lama-kelamaan membentuk kita untuk menjadi pribadi yang lebih disiplin, jujur..., on the right track lah istilahnya. Maka, ori dan gak ori-nya sebuah buku yang hingga kini masih bejibun salah satunya karena dipengaruhi pula oleh adab, baik dari sisi penjual dan pembeli.
Ambil yang baik sekiranya ada, dan Kebaikan itu pasti dari Allah Yang Maha Baik, saling mengingatkan (termasuk saya) bila masih di luar prinsip kebenaran #asyek, atau syukur-syukur Alhamdulillah dari tulisan ini ada yang kesambet nasihat positif, misalnya pemikiran bahwa menjadi bagian kaum literasi idealnya tetap menjaga adab yang Baik .
Selamat menempuh ibadah lainnya ya sob, moga apa yang kita niatkan karena Allah, Allah terima seutuhnya, Dia ganjar dengan limpahan berkah, dan keselamatan dunia akhirat, Aamiin yaa Mujibassailiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H