Bahasan ini sudah buanyak banget yang menulis, tapi semua menorehkan ragam kisah yang tak sama dan tak serupa. Satu hal yang disepakati bersama oleh kami-kami yang saat ini masih berkecimpung di dunia per-Toilet Training-an (di tulisan selanjutnya ada yang saya singkat dengan TT) adalah harus banyak bersabar diikuti banyak  Istighfar qiqiqi...
Ih Toilet Training aja sampe segitunya sih? itu kan "cuman" perkara membiasakan anak untuk menggunakan Toilet, supaya gak BAK atau BAB di sembarangan tempat atau diaper yang biasa dipakai.
Hehehe... kalo ortu yang belum terbiasa dengan proses Toilet Training anak, pasti hawanya ingin lempar batu sampe lempar lembing... Let's see gaes, banyak lo pakar dan ilmu ke-parenting-an membahas episode Toilet Training dan sekuel-nya, konklusinya? (belom nulis panjang kali sungai udah masuk konklusi?), Proses Toilet Training bukanlah sekedar soal statement :
"Nak, kalo mau pipis bilang ibu ya"
"Kamu kan sudah besar, jadi besok kita mulai dari nol, kalau pipis di kamar mandi ya dear"
Teorinya mulus lancar banget macam berkendara di ibukota Jakarta saat hari raya Idul Fitri tiba (dan mungkin saat nanti beneran jadi pindah Ibukotanya :-D), tapi prakteknya? bisa menyesakkan dada bila tak cukup kuota sabar dipunya.
Ini kisah toilet training saya dan anak saya, Guin namanya, yang hingga kini masih belajar, tapi Alhamdulillah saya syukuri Guin tak lagi pakai diaper ataupun clodi, baik siang atau malam dari mulai usia Guin 20bulanan. Mudah-mudahan bisa menambah semangat para moms yang lagi maju mundur mulai atau tunda dulu TT-nya.Â
Mohon maaf pula bila tulisan ini jadi cenderung membahas geng per-ompolan- dan para konco2nya. Oiya perlu di-tekankan bahwa ini adalah ekpansi saya mengarungi dunia Toilet Training, tak akan bisa sama persis bahkan bisa beda semua saat para ibu mencobanya sendiri, entah bagi mental ibu apalagi anak. Kita semua unik, apalagi debay yang masih bertumbuh ya moms.
Dulu saat masih hamil, saya bertekad akan mengenakan Guin Clodi alias Cloth Diaper atau popok kain, totally, faktanya? hehehe... jauh panggang dari api :-D.Â
Saya tak bisa menahan godaan kepraktisan bila menggunakan pospak. Jadilah Guin yang saya gadang-gadang pakai clodi sampai 2 tahun, saya hanya sanggup sampai bulan ke -6, itu juga saat pakai clodi kadang masih diselingi pospak, terlebih 1 bulan terakhir saya  bekerja sebelum resign ngantor, Guin full pakai pospak karena mertua yang saat itu mencoba momong sementara. Selanjutnya bulan ke-7 hingga usia Guin 19-bulanan... Guin pakai Pospak.
Sering rasa bersalah melanda saat membuang sampah pospak, dan makin Guin besar, ada keinginan besar mempercepat Guin supaya lulus Toilet Training. Kesana-kemari, ngobrol A to Z, entah di dunia maya dan nyata (dengan tetangga) saya coba memasuki dunia toilet training, yang katanya tak semudah menyeduh kopi instan yang biasa saya sruput di pagi hari.Â