Magang
Bicara tentang magang, saat sekolah di SMK pertanian saya sempat magang selama tiga bulan di balai benih pertanian. Saya magang di kelas tiga SMK ( sekarang kelas 12 penyebutannya). Banyak sekali materi yang saya dapatkan ketika magang, karena tempat saya magang adalah balai benih pertanian. Saya dan kawan-kawan diajarkan melakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif seperti menyambung, okulasi, mencangkok, dan stek.Â
Saat magang, banyak ilmu yang saya dapatkan terkait pertanian. Selain bisa melakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif, saya juga bisa mengetahui jenis tanaman tertentu melalui daun dan barang. Misalnya saya jadi tahu jenis tanaman durian dilihat dari bagian tanamannya seperti barang dan daunnya.Â
Memiliki bekal saat magang, sebenarnya bisa jadi bekal untuk saya dan kawan-kawan jika ingin bekerja di balai pertanian tersebut atau di tempat pertanian lainnya. Alhamdulillah, saya masih diberikan kesempatan untuk melanjutkan kuliah di salah satu kampus pertanian di Bogor.Â
Di tingkat akhir berkuliah, kami diminta untuk menyusun laporan akhir dan memilih tempat magang. Karena jurusan kami adalah jurusan Budidaya Pertanian dengan program perkebunan, kami memilih tempat magang di perkebunan-perkebunan nasional. Saya dan teman-teman mendapatkan tempat magang di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah.
Setiap mahasiswa harus mengulik satu topik terkait dengan pemeliharaan tanaman, saya mengulik tentang pemupukan di perkebunan tersebut. Teman saya yang lain mengulik tentang pemanenan, tentang penanggulangan hama dan penyakit tanaman dan tentang pembibitan. Untuk topik, setiap mahasiswa mengambil topik yang berbeda-beda dalam satu perkebunan.Â
Empat bulan magang di perkebunan di Kalimantan banyak sekali ilmu yang saya peroleh. Ilmu tentang perkebunan kelapa sawit mulai dari pembibitan hingga pemanenan TBS (Tandan Buah Segar) pengangkutan sampai ke pabrik pengolahan. Manajemen di setiap afdeling termasuk manajemen keuangan, upah karyawan setiap hari hingga upah lembur juga saya dan teman-teman pelajari. Selain ilmu tentang perkebunan, pembelajaran lain yang saya dapat adalah kemandirian berada di tempat yang jauh dari orang tua dan kampus. Kemampuan bersosialisasi dan membawa diri di kultural yang berbeda.Â
Saat bekerja di salah satu sekolah di Bogor, salah satu program yang ditawarkan adalah magang. Magang ini dimulai dari SD kelas 6 magang selama seminggu di UMKM, lalu magang sekitar 1-2 minggu hingga 1 bulan untuk SMP. Magang menjadi sesuatu yang penting untuk membangun karakter siswa dan mendapatkan banyak insight di tempat magang.Â
Buat kami yang bekerja sebagai pendidik atau seorang siswa dan mahasiswa. Ada tempat magang yang menerima siswa atau mahasiswa menjadi hal yang tidak ternilai harganya. Saat tahu PILOG menerima magang kadet, saya salah satu yang bahagia mendengarnya.Â
Nah, sebagai perwujudan program CSR (Corporate Social Responsibility) serta mendukung akademik taruna/i muda Indonesia, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG), Bapak Tentaminarto bersama Direktur Administrasi & Keuangan, Bapak Priyasdhika teken MOU kerjasama dengan AKPELNI.Â