Mohon tunggu...
Erenzh Pulalo
Erenzh Pulalo Mohon Tunggu... Buruh - Akun Baru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Banyak Pemain Naturalisasi, Eduard Ivakdalam Kritik PSSI

19 Maret 2024   07:37 Diperbarui: 19 Maret 2024   07:48 2622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Indonesia menjadi salah satu negara yang terus fokus mencari pemain asing untuk dilakukan naturalisasi guna membela tim Garuda di level internasional. 

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong pun masih terus mengejar beberapa pemain instan guna mempermantap komposisi idealnya di skuad Garuda. 

Saat ini sudah ada 6 pemain naturalisasi yang masih aktif membela timnas Indonesia, yakni Marc Klok, Jordi Amat, Sandy Walsh, Justin Hubner, Ivar Jenner dan Rafael Struick. 

Beberapa pemain asing baru dalam dekat pun bakal di naturalisasi, seperti penjaga gawang Maarten Paes, Thom Haye, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On dan Ragnar Oratmangoen. 

Proses naturalisasi ini terus menuai kontroversi dari publik dan juga beberapa pemain yang pernah berseragam timnas Indonesia. Salah satunya kritik datang dari Eduard Ivakdalam. 

Eks pemain timnas Indonesia era 2003 ini mengritik PSSI era Erick Thohir yang lebih suka pemain naturalisasi dibanding pemain lokal yang sebenarnya kualitas bermainnya jauh lebih baik. 

"Adanya pemain naturalisasi supaya sepak bola kita bisa terangkat. Tetapi bukan berarti anak-anak lokal ini kita lupakan. Sekarang ketertinggalan kita jauh dari Jepang, Korea dan lain-lain," ucap Eduard Ivakdalam belum lama ini. 

"Naturalisasi ini sebenarnya juga baik, kalau itu pemain muda yang bisa mengangkat sepak bola Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi. Kita butuh yang berkualitas," tambahnya. 

Pria yang pernah meraih penghargaan individu pada Indonesia Super League Fair Play Award di musim 2009-2010 itu menilai pemain lokal juga bisa bersaing jika diberikan kesempatan untuk bermain. 

"Lebih sedikit memang kesempatan mainnya, tetapi bukan berarti anak-anak lokal ini tidak bisa bersaing. Anak-anak lokal ini tidak boleh minder sama yang naturalisasi," katanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun