Seorang pemain sepakbola akan selalu bangga jika bermain di tanah kelahirannya. Mereka pasti akan bermain diluar namun suatu saat pasti akan kembali dan ingin bermain untuk club yang ada di kampung halamannya.
Begitu halnya yang dirasakan oleh salah satu pemain berbakat asal bumi cendrawasih Yanto Basna. Berposisi sebagai bek dengan menjaga pertahanan belakang timnya menjadi cita-citanya sejak kecil dan kini sudah terjawab sudah, ia sekarang menjadi salah satu panutan bagi pemain Indonesia lainnya yang ingin berkarir seperti dia di luar negeri.
Siapa yang tak kenal Rudolf Yanto Basna atau sering disapa Yanto Basna. ? Pemain jangkung dengan tinggi badan 1.83 meter ini kini sudah dikenal sebagai salah satu bek asal Papua yang sukses di kanca nasional maupun internasional.
Disela-sela kesibukannya, ia berbagi sedikit cerita lewat akun sosialnya bagaimana cita-citanya ingin bermain di klub terbesar yang ada di Papua bahkan di Indonesia yaitu Persipura Jayapura. Ia bahkan tidak percaya kalau Mutiara Hitam tidak meliriknya sama sekali padahal dalam turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik.
"Saya sangat ingin membela Persipura Jayapura namun saya ditolak dua kali", ujar mantan pemain Mitra Kukar.
Saat membela Mitra Kukar, Persib Bandung bahkan Sriwijaya FC dengan penampilan terbaiknya bahkan klub yang ia bela selalu menampilkan permainan terbaiknya bahkan para pemain-pemain depan atau striker klub lawan selalu membencinya karena ia selalu dengan mudah memotong bola dan juga selalu menang dalam duel udara. Bahkan di penampilan terbaiknya di liga Indonesia ia berharap bisa membela Persipura Jayapura namun klub yang bermarkas di stadion Mandala Jayapura ini tidak meliriknya sama sekali.
Bahkan yang lebih menyakitkan ia sendiri menawari dirinya kepada pihak klub Persipura Jayapura namun manajemen Persipura saat itu tidak menyukainya.
"Saya sendiri pernah menawari diri untuk bisa membela Persipura, namun mereka tidak menginginkan saya," ujar pemain kelahiran Sorong ini.
Sudah menawari diri sebanyak dua kali kepada Persipura Jayapura, tetapi saat itu dirinya sama sekali tidak dilirik oleh klub peraih gelar terbanyak di Indonesia tersebut.
Jika dibayangkan seandainya ia hadir di kubu Persipura dan berduel bersama pemain senior Ricardo Salampessy, bagaimana ngerinya pertahanan belakang Persipura Jayapura.
Menurutnya, bermain untuk klub tanah kelahirannya adalah impian semua anak di Papua, baik itu pendatang maupun anak asli Papua.
"Saya tidak diterima, mungkin waktu itu, kapasitas saya belum mumpuni sehingga belum dilirik. Akhirnya saya memilih klub Mitra Kukar. Disanalah karir professional saya dimulai," ujar penggemar Boaz Solossa tersebut.
Semusim di Mitra Kukar, Yanto hijrah ke tanah Jawa, dan membela Persib Bandung. Di Persib pun tak lama, hanya semusim. Yanto pun berkeinginan untuk kembali ke kampung halamannya untuk mendaftar di Persipura Jayapura.
Impian untuk bermain di Persipura Jayapura pun akhirnya dikubur, namun dirinya punya motivasi untuk mengembangkan diri lebih baik lagi agar dikemudian hari bisa dilirik oleh tim kebangaan masyarakat Kota Jayapura tersebut.
Lagi dan lagi, lamaran Yanto tak direspon oleh Persipura. "Ada rasa kecewa, tetapi saya harus professional dalam menyikapi hal ini. Saya pun akhirnya memilih Sriwijaya FC untuk klub berikutnya," tukasnya.
Padalah, kalau mau dibilang, kapasitasnya sudah mumpuni. Sejak media 2011, dirinya sudah membela Garuda Muda atau timnas Indonesia U19, dan timnas Indonesia senior sejak 2016 kala dirinya masih berjersey Persib Bandung.
"Mungkin jalan Tuhan, saya tidak bisa membela klub di Papua tapi bisa berkarir di Liga Thailand," katanya sambil senyum.
Pemain bernomor punggung empat di klubnya saat ini PT Prachuap sangat berharap jika balik ke Indonesia, klub yang akan dibelanya harus Persipura Jayapura karena klub ini merupakan salah satu perwakilan dari Papua dan ia ingin bisa membawa nama baik Papua lewat sepakbola bersama Persipura Jayapura.
"Saya ingin balik ke Indonesia tetapi mau bermain di Persipura, jika manajemen tidak mau yang ke tiga kali maka saya tidak akan membela Persipura lagi", ujar 26 tahun ini.
Kehadirannya di Persipura Jayapura sangat diinginkan melihat pertahanan belakang Persipura Jayapura saat ini yang sangat mudah diobrak-abrik oleh pemain lawan, namun jika manajemen Persipura Jayapura mau kemungkinan musim depan Yanto Basna sudah bisa berseragam Persipura Jayapura.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H