Pertandingan big match BRI Liga 1 Indonesia pekan 21 yang mempertemukan Arema FC vs Persipura Jayapura tadi malam menyimpan luka yang mendalam bagi pendukung Persipuramania dan juga pelatih Persipura.
Coach Alfredo Vera merasa ada yang tidak beres dengan penampilan anak asuhnya. Bahkan ia tidak percaya hasil akhir dari kedua tim ini.
Hingga peluit panjang dibunyikan skor 1 - 0 bertahan hingga akhir pertandingan. Gol tunggal Arema FC dicetak oleh Carlos Fortes pada menit ke 30 mengantarkan timnya membawa tiga poin.
Dengan kemenangan ini Arema berhasil menggeser posisi Bhayangkara FC dari puncak klasemen dan semakin kokoh dengan memperoleh 44 poin. Kemenangan ini juga sangat berarti bagi Singo Edan guna menjaga asah juara pada musim ini.
Kekalahan juga yang diderita oleh Persipura Jayapura semakin menambah derita dan semakin tertanam di papan bawah klasemen sementara liga Indonesia. Dengan memperoleh poin 18 poin tidak menutup kemungkinan untuk berada di zona degradasi jika Persela Lamongan (vs Arema FC) dan Barito Putera (vs Bhayangkara FC) memenangi pertandingan pada pekan 22.
Juru taktik Persipura Jayapura coach Alfredo Vera tak bisa menyembunyikan kekecewaannya usai Ferinando Pahabol dkk kalah tipis dari lawannya.
"Kami memiliki permainan bagus, namun Arema FC juga kuat dalam bertahan," buka eks pelatih Persiba Balikpapan.
Namun sayang, ada satu faktor yang membuat Persipura gagal mencetak gol ke gawang Arema FC di laga tersebut. Jika melihat sisi positif, permainan Persipura Jayapura sangat baik. Dari babak pertama hingga babak kedua menguasai pertandingan dan juga mengatur ritme permainan.
"Namun tidak bisa dipungkiri banyak peluang yang terbuang percuma." Ujar coach berpaspor Argentina ini.
Coach Alfredo Vera sangat bangga mempunyai pemain lokal yang saat ini ia miliki sangat berani memainkan bola juga sangat cepat dan mempunyai skill yang mempuni, sayang sangat susah mencetak gol. Sayangnya Persipura Jayapura kecolongan gol dibabak pertama akibat pelanggaran kecil yang tidak perlu dilakukan oleh Donny Monim dan juga kepemimpinan wasit yang dinilai kurang baik dalam memimpin pertandingan malam ini karena banyak merugikan timnya.
Di sisi lain, Alfredo Vera juga menyoroti proses gol yang dihasilkan tim lawan. Menurutnya, wasit yang bertugas di laga tersebut terlalu jauh membuat jarak untuk pagar pemain ketika eksekusi tendangan bebas Carlos Fortes.
"Jika dilihat dari gol Fortes, wasit terlalu jauh memberi jarak untuk pagar pemain dan kekalahan ini sangat merugikan kami" tegasnya.
Permasalahan Persipura Jayapura saat ini jika diperhatikan dari pertandingan melawan Arema FC. Ada dua hal yang perlu dibenahi oleh Alfredo Vera kedepannya.
Pertama, tumpulnya lini serang Persipura. Hingga pekan 21 Persipura yang dahulunya selalu mencetak gol hingga 6 gol, namun pada musim ini gol terbanyak hanya dua gol.
Kedua, gelandang serang atau playmaker yang tidak ada dalam tim Mutiara Hitam. Fungsi playmaker sangat besar. Selain menjaga keseimbangan tim ia juga mampu menciptakan peluang atau memberikan assist bahkan bisa mencetak gol. Hal ini yang tidak ada di Persipura Jayapura saat ini.
Dahulu kita kenal ada Zah Rahan Kranggar, Eduard Ivakdalam, Imanuel Wanggai dan Robertino Pugliara. Siapa yang tak kenal mereka. Skill dan kualitas tidak perlu diragukan lagi yang saat ini belum bisa ditemui dalam kubu Persipura Jayapura.
Persipura Jayapura akan kembali melakoni laga pekan 22 melawan Madura United pada 01 Februari mendatang, pada pukul 17.15 WIT di stadion Kompyang Sujana Bali.
Bertindak sebagai tuan rumah, apapun resikonya itu Persipura Jayapura dituntut wajib menang agar menjauhi zona degradasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H